Laporan Praktikum Biologi
Fermentasi Alkohol
Disusun
Oleh :
Muhammad Naufal Fadil
XII MIPA 9 / 25
SMA NEGERI 1 BANTUL
TAHUN PELAJARAN 2017 / 2018
KATA
PENGANTAR
Puji syukur
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala Rahmat, sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini
dalam bentuk maupun isinya yang mungkin sangat sederhana. Makalah ini berisikan
tentang informasi mengenai penelitian yang kami lakukan, yaitu fermentasi
alkohol.
Makalah ini kami
akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang.
Oleh karena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Kami
berharap semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu pedoman dan
juga berguna untuk menambah pengetahuan bagi para pembaca.
Bantul,
27 Agustus 2017
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakan
Fermentasi
adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa
oksigen). Secara umum,fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi
anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan
fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor
elektron eksternal.
Gula
adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi
adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen.Akan tetapi beberapa komponen lain
dapat juga dihasilkan dari fermentasi seperti asam butirat dan aseton. Ragi
dikenal sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan
etanol dalam bir, anggur dan minuman beralkohol lainnya. Respirasi anaerobik
dalam otot mamalia selama kerja yang keras (yang tidak memiliki akseptor
elektron eksternal), dapat dikategorikan sebagai bentuk fermentasi yang
mengasilkan asam laktat sebagai produk sampingannya. Akumulasi asam laktat
inilah yang berperan dalam menyebabkan rasa kelelahan pada otot.
Fermipan
merupakan ragi instant yang biasa dipergunakan dalam pembuatan roti dan kue.
Fermipan atau ragi digunakan agar bahan kue atau roti menjadi mengembang ketika
dipanggang. Pada percobaan tadi, kita mengetahui bahwa ragi yang dicampur
dengan gula maupun yang tidak bercampur dengan gula menjadi mengembang terutama
yang komposisinya banyak. Maka setelah kita tahu bahwa balonnya mengembang,
berarti ada reaksi dari fermipan atau ragi dengan gula dan air.
Reaksi
fermipan sebagai berikut :
C6H12O6 à 2C2H5OCOOH
+ ENERGI
Ragi atau
fermipan itu sendiri merupakan zat yang menyebabkan fermentasi. Ragi mengandung
mikroorganisme yang melakukan fermentasi dan media biakan ini dapat berbentuk
butiran-butiran kecil atau cairan nutrient. Mikroorganisme yang digunakan di
dalam ragi umumnya terdiri atas berbagai bakteri dan fungi, yaitu
Rhizopus aspergillus, Mucor, Amylomyces, Endomycopsis, Saccharomyces,
Hansenula anomala, Lactobacillus, Acetobacter, dan sebagainya.
Berbagai
jenis ragi yang digunakan di berbagai Negara dan kebudayaan di dunia dibuat
menggunakan media biakan tertentu dan campuran tertentu.
A. Rumusan
Masalah
• Bagaimanakah proses
fermentasi alkohol?
• Apa saja yang dihasilkan
fermentasi alkohol?
B. Tujuan
Penelitian
• Mengetahui proses
fermentasi alkohol
• Mengetahui apa saja yang
dihasilkan fermentasi alkohol
C. Manfaat
Penelitian
• Dapat mengetahui proses
fermentasi alcohol.
• Dapat mengetahui apa saja
yang dihasilkan fermentasi alcohol.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Dasar Teori
1.
Pengertian
Respirasi Anaerob adalah proses pembebasan energi tanpa adanya oksigen.
Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi
adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa komponen lain
dapat juga dihasilkan dari fermentasi seperti asam butirat dan aseton. Ragi
dikenal sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan
etanol dalam bir, anggur dan minuman beralkohol lainnya. Respirasi aerob
terjadi di Sitoplasma, contoh respirasi anaerob adalah Fermentasi yaitu
fermentasi alkohol, fermentasi asam laktat, dan fermentasi asam/cuka.
Mikroorganisme pada ferementasi (Fermenter) adalah Saccharonnyces Cerevisae
(Ragi). Faktor-faktor yang mempengaruhi proses fermentasi untuk menghasilkan
etanol adalah: gas karbondioksida, pH substrat, nutrien, temperatur, dan
oksigen.
Fermentasi alkohol
Mekanisme
fermentasi alkohol, Proses fermentasi ini dimulai dengan glikosis yang
menghasilkan asam piruvat. Reaksi ini tidak ada oksigen, sehingga asam piruvat
diubah menjadi asam laktat, yang mengakibatkan elektron tidak meneruskan
perjalanannya sehingga tidak lagi menerima eletron dari NADH dan FAD. Berarti
NADH yang diperlukan dalam siklus Krebs juga tidak terbentuk, akibatnya siklus
krebs terhenti. Tetapi NADH di luar mitokondria dapat dibentuk dari NADH
melalui proses pembentukan asam laktat dari asam piruvat. Asam laktat adalah
zat kimia yang merugikan karena bersifat racun.Pada fermentasi alkohol
dihasilkan 2 ATP, 2NADH, 2 CO2dan 2 Alkohol/etanol.
Fermentasi
alkohol biasanya digunakan pada industri roti. Adanya CO2 pada fermentasi
alkohol berguna untuk mengembangkan adonan roti. Apabila roti di oven
maka CO2 akan terdorong keatas maka berkembanglah roti dan timbul pori di roti.
2. Mikroba yang BerperanDalam Proses Fermentasi
Ø
Fermentasi
Asam Asetat
Bakteri Acetobacter aceti merupakan baktei yang mula pertama diketahui sebagai penghasil asam asetat dan merupakan jasad kontaminan pada pembuatan wine. Saat ini bakeri Acetobacter aceti digunakan pada produksi asam asetat karena kemampuanya mengoksidasi alkohol menjadi asam asetat.
Bakteri Acetobacter aceti merupakan baktei yang mula pertama diketahui sebagai penghasil asam asetat dan merupakan jasad kontaminan pada pembuatan wine. Saat ini bakeri Acetobacter aceti digunakan pada produksi asam asetat karena kemampuanya mengoksidasi alkohol menjadi asam asetat.
Ø
Fermentasi
Asam Laktat
Fermentasi asam laktat banyak terjadi pada susu. Jasa yang palingberperan dalam fermentasi ini adalah Lacobacillus sp. Laktosa diubah menjadi asam laktat. Kini asam laktat juga digunakan untuk produksi plastik dalam bentuk PLA.
Fermentasi asam laktat banyak terjadi pada susu. Jasa yang palingberperan dalam fermentasi ini adalah Lacobacillus sp. Laktosa diubah menjadi asam laktat. Kini asam laktat juga digunakan untuk produksi plastik dalam bentuk PLA.
Ø
Fermentasi
Asam Sitrat
Asam sitrat dihasilkan melalui fermentasi menggunakan jamur Aspergillus niger. Meskipun beberapa bakteri mampu melakukan, namun yang paling umum digunakan adalah jamur ini. Pada kondisi aerob jamur ini mengubah gula atau pati menjadi asam sitrat melalui pengubahan pada TCA.
Asam sitrat dihasilkan melalui fermentasi menggunakan jamur Aspergillus niger. Meskipun beberapa bakteri mampu melakukan, namun yang paling umum digunakan adalah jamur ini. Pada kondisi aerob jamur ini mengubah gula atau pati menjadi asam sitrat melalui pengubahan pada TCA.
Ø
Fermentasi
Asam Glutamat
Asam glutamat digunakan untuk penyedap makanan sebagai penegas rasa. Mula pertama dikembangkan di Jepang. Organisme yang kini banyak digunakan adalah mutan dari Corynebacterium glutamicu.
Asam glutamat digunakan untuk penyedap makanan sebagai penegas rasa. Mula pertama dikembangkan di Jepang. Organisme yang kini banyak digunakan adalah mutan dari Corynebacterium glutamicu.
3.
Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Fermentasi
Faktor-faktor yang
mempengaruhi proses fermentasi untuk menghasilkan etanol adalah:
sumber karbon, gas karbondioksida, pH substrat, nutrien, temperatur, dan
oksigen. Untuk pertumbuhannya, yeast memerlukan energi yang berasal dari
karbon. Gula adalah substrat yang lebih disukai. Oleh karenanya konsentrasi
gula sangat mempengaruhi kuantitas alkohol yang dihasilkan. Kandungan gas
karbondioksida sebesar 15 gram per liter (kira-kira 7,2atm) akan menyebabkan
terhentinya pertumbuhan yeast, tetapi tidak menghentikan fermentasi alkohol.
Pada tekanan lebih besar dari 30 atm, fermentasi alcohol baru terhenti sama
sekali.
a. pH
PH dari
media sangat mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme. Setiap mikroorganisme
mempunyai pH minimal, maksimal, dan optimal untuk pertumbuhannya. Untuk yeast,
pH optimal untuk pertumbuhannya ialah berkisar antara 4,0sampai 4,5. Pada pH
3,0 atau lebih rendah lagi fermentasi alcohol akan berjalan dengan lambat.
b. Nutrien
Dalam
pertumbuhannya mikroba memerlukan nutrient.Nutrien yang dibutuhkan digolongkan
menjadi dua yaitu nutrient makro dan nutrient mikro. Nutrien makro meliputi
unsur C, N, P, K. Unsur C didapat dari substrat yang mengandung
karbohidrat, unsur N didapat dari penambahan urea, sedang unsur P dan K dari
pupuk NPK. Unsur mikro meliputi vitamin dan mineral-mineral lain yang disebut
trace element seperti Ca, Mg, Na, S, Cl, Fe, Mn, Cu, Co, Bo, Zn, Mo, dan Al.
c. Temperatur
Mikroorganisme
mempunyai temperature maksimal, optimal, dan minimal untuk pertumbuhannya.
Temperatur optimal untuk yeast berkisarantara 25-30ºC dan temperature maksimal
antara 35-47ºC. Beberapa jenis yeast dapat hidup pada suhu 0ºC. Temperatur
selama fermentasi perlu mendapatkan perhatian, karena di samping temperature
mempunyai efek yang langsung terhadap pertumbuhan yeast juga mempengaruhi
komposisi produk akhir. Pada temperature yang terlalu tinggi akan menonaktifkan
yeast. Pada temperature yang terlalu rendah yeast akan menjadi tidak aktif.
BAB III
METODE
PENELITIAN
A.
Metode
Penelitian
Metode yang
kami pergunakan dalam praktikum fermentasi alkohol adalah
metode eksperimen.
B.
Waktu dan
Tempat Penelitian
Tempat
melakukan penelitian adalah di SMA N 1 Bantul pada hari Jum’at 18 Agustus 2017.
C.
Alat dan Bahan
v
Alat
1.
2
tabung Erlenmeyer
2.
1
gelas ukur
3.
1
pipa kaca/ plastic bentuk U
4.
1
termometer
5.
2
gabus penyumbat berlubang
6.
Plastisin/lilin
7.
1
timbangan
8.
1
pipet tetes
v Bahan
1. 10 gram gula
2. 4 gram ragi roti (fermipan)
3. Larutan fenolftalin (pp)
4. Air kapur
5. Air
D.
Variabel
Penelitian
a.
Variabel bebas:
·
Fenolftalin
·
Glukosa
·
Air kapur
b.
Variabel terikat:
·
Bau
·
Suhu
·
Busa
·
Perubahan warna
·
Endapan
c.
Variabel kontrol:
·
Fermipan
B. Cara Kerja
1.
Siapkan dua buah tabung
Erlenmeyer beri label tabung A dan tabung B.
2.
Masukkan ke dalam tabung A 10
gram glukosa, lalu tambahkan 40ml air suling dan aduk hingga larut, kemudian
tambahkan 4 gram ragi/fermipan.
3.
Masukkan ke dalam tabung B air
kapur 50 ml, kemudian tetesi dengan larutan fenolftalin beberapa tetes hingga
larutan menjadi berwarna merah jambu.
4.
Hubungkan ke 2 tabung dengan
pipa U/ selang plastik dan pasanglah thermometer pada tabung A, rapatkan setiap
sambungan dengan plastisin.
5.
Amatilah apa yang terjadi pada
kedua tabung setelah percobaan elama 30 menit.
6.
Catatlah perubahan yang
terjadi ke dalam tabel pengamatan.
7.
Bagaimana hasil percobaan
kelompok Anda? Diskusikan bersama-sama teman kelompok Anda buatlah kesimpulan !
C.
Hasil
Pengamatan
Yang Diamati
|
Tabung A (Air Kapur+PP)
|
Tabung B (Glukosa+Fermipan)
|
||
Awal
|
Akhir
|
Awal
|
Akhir
|
|
Warna
|
Merah muda keunguan
|
Putih
|
Putih
|
Putih Pekat berbusa
|
Gelembung Gas
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
Banyak
|
Suhu
|
-
|
-
|
25°
|
26°
|
Aroma
|
-
|
-
|
Seperti bau tape
|
Seperti bau tape , tetapi lebih menyengat
|
BAB
IV
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian tersebut didapat bahwa :
o SUHU AWAL REAKSI
Berdasarkan pengukuran dengan termometer, suhu awal pada campuran
larutan gula dan ragi yaitu 25ºC. Hal tersebut disebabkan lamanya pengadukan
kedua zat sehingga panas yang dihasilkan cukup tinggi. Reaksi yang terjadi
adalah reaksi eksoterm karena menghasilkan panas yang merupakan gesekan antara
pengaduk, wadah dan larutan dalam tabung tersebut .
o SUHU AKHIR REAKSI
Setelah suhu awal sebelum fermentasi,
tabung erlemenyer tesebut ditutup dengan sumbat
gabus sehingga yang dilapisi vaselin pada pinggirannya, terjadi
reaksi yang menghasilkan gelembung – gelembung selama 14 menit.
Suhu akhirnya 26ºC. Kenaikan suhu cukup signifikan yaitu sebesar 1
derajat celcius mengingat waktu reaksi yang cukup lama .
o INDIKATOR PP
Air kapur yang ditetesi Phenolphthalein berubah warna menjadi
merah muda. Hal tersebut disebabkan karena indikator PP memiliki trayek PH
8,3 – 10 dengan indikasi tidak berwarna hingga berwarna. Jika warna yang
dihasilkan merah, mengindikasikan bahwa PH lebih dari 10. Itulah yang
menyebabkan hasil reaksi berbau seperti alkohol dimana alkohol bersifat basa.
Pada
percobaan ini digunakan glukosa sebagai substrat utama. Hal ini disebabakan
struktur model glukosa yang sederhana sehingga mudah digunakan oleh Saccharomycess cereviceae. Glukosa digunakan sebagai sumber
energi dan sumber karbon yang digunakan untuk membentuk material penyusun sel
baru.
Pada
umumnya reaksi fermentasi
dinyatakan dengan :
C6H12O6 → 2C2H5OH
+ 2CO2 + 2 ATP.
Dalam tabel dapat di lihat bahwa fermentasi dengan
kadar gula 50 % akan menghasilkan pH yang
bersifat asam, aroma awal seperti tape biasa dan
aroma akhir berbau tape
menyengat/ alkohol.
Dalam
hal ini bahan yang digunakan adalah Saccharomycess cereviceae dan glukosa dari substrat dengan hasil
akhir perombakan berupa alkohol (etanol). Reaksi yang berlangsung dalam keadaan
anaerobik tersebut adalah sebagai berikut:
C6H12O6 →
2 C2H5OH + 2 CO2 + produk samping
Dari Pengamatan Pada tabung B setelah ditunggu
beberapa menit, terjadi reaksi yaitu pembentukan gelembung dari larutan ragi
(Permifan). Gelembung tersebut semakin banyak hingga naik dan keluar melalui
pipa U yang berhubungan dengan tabung A. Gelembung yang masuk pada tabung
A, bercampur dengan air murni, lalu air murni tersebut mulai memudar. Dan
pada tabung B pula menimbulkan bau seperti bau alkohol. Selama reaksi pun
terjadi peningkatan di kedua tabung tersebut menandakan adanya energi yang
terbentuk.
Berdasarkan percobaan yang telah di lakukan pada praktikum fermentasi dapat di ketahui bahwa dengan adanya gelembung yang dihasilkan
dari campuran glukosa dan ragi (permifan) dapat membuktikan bahwa fermentasi akan menghasilkan CO2.
Pertanyaan
1.
Apa yang terjadi pada tabung Erlenmeyer A (air kapur+pp)?
2.
Apa yang terjadi pada tabung Erlenmeyer B (glukosa+fermipan)?
3. Mengapa terbentuk aroma di tabung Erlenmeyer B (glukosa+fermipan)?
Jelaskan!
4. Mengapa terjadi perubahan warna di tabung Erlenmeyer A(air kapur+pp)? Jelaskan reaksinya!
5. Apa yang dimaksud dengan fermentasi alcohol? Tuliskan reaksinya!
6. Jelaskan ciri-ciri fermentasi!
7. Apa kesimpulan dari praktikum ini?
8. Buatlah laporan tertulis hasil praktikum ini!
Jawaban
1. Perubahan yang terjadi pada tabung A adalah
perubahan warna dari warna pink keunguan menjadi warna putih, terdapat endapan
dari tabung akhir berwarna kuning.
2. Perubahan yang terjadi pada tabung B adalah
perubahan warna dari coklat muda menjadi coklat muda keruh, perubahan suhu
sebesar 25 menjadi 26 derajat, berbau alkohol yang menyengat, terdapat busa di
permukaan larutan, serta terjadi fermentasi alkohol.
3. Percobaan ini adalah percobaan fermentasi
alkohol yang memakai fermipan yang mengandung glukosa di dalamnya, sehingga
memungkinkan proses fermetasi alkohol yang berasal dari respirasi anaerob
glukosa yang menyebabkan aroma alkohol yang menyengat pada tabung B.
4. Perubahan warna terjadi karena sifat basa
dalam larutan berkurang dikarenakan oleh reaksi antara larutan kapur (Ca(OH)2)
dan gas karbon dioksida (CO2).
Reaksi
: Ca(OH)2 + CO2 ---à CaCO3 + H2O
5. Fermentasi alkohol merupakan suatu reaksi
pengubahan glukosa menjadi etanol (etil alkohol) dan karbon dioksida. Organisme
yang berperan yaitu Saccharomyces cerevisiae (ragi) untuk pembuatan tape, roti
atau minuman keras. Reaksi Kimia:
C6H12O6
→ 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP
6. Ciri-ciri dari Fermentasi adalah :
• Terjadi pada organisme yang tidak
membutuhkan oksigen bebas
• Terjadi proses glikolisis
• Tidak terjadi penyaluran elektron ke
Siklus Krebs dan Transpor Elektron
• Energi (ATP) yang terbentuk lebih
sedikit jika dibandingkan dengan Respirasi aerob.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Fermentasi
adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa
oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik,
akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi
sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron
eksternal yang dipengaruhi oleh pH, temperature dan nutrient.
Fermentasi
alkohol menghasilkan etanol (C2H5OH), CO2, dan
ATP. Hal ini sesuai dengan reaksi sebagai berikut:
C6H12O6 → 2C2H5OH
+2CO2 + 2ATP
B. Saran
1. Sebaiknya dalam membuat fermentasi
memperhatikan jumlah ragi yang akan dicampurkan.
2. Saat menutup tabung erlemeyer dengan sumbat
gabusnya lebih rapat agar udara di dalam tabung tidak keluar karena dapat
menyebabkan analisisnya berbeda.
DAFTAR
PUSTAKA
https://notechaca.wixsite.com/firarizqyagfa/single-post/2016/10/15/LAPORAN-PRAKTIKUM-FERMENTASI-RAGI
No comments:
Post a Comment