MENGAMATI SEL HIDUP DAN SEL MATI PADA TUMBUHAN



LAPORAN 
PRAKTIKUM BIOLOGI

MENGAMATI SEL HIDUP DAN SEL MATI PADA TUMBUHAN


 





















Disusun Oleh:
IFTI LUTHVIANA DEWI
16/XI IPA 2




SMA NEGERI 1 BANTUL
TAHUN PELAJARAN 2013/2014








II.                TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati perbedaan sel mati dan sel hidup.

III.             DASAR TEORI
        Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Struktur sel dan fungsi-fungsinya secara menakjubkan hampir serupa untuk semua organisme, namun jalur evolusi yang ditempuh oleh masing-masing golongan besar organisme (Regnum) juga memiliki kekhususan sendiri-sendiri. Sel-sel prokariota beradaptasi dengan kehidupan uniselular sedangkan sel-sel eukariota beradaptasi untuk hidup saling bekerja sama dalam organisasi yang sangat rapi.
Beberapa ahli telah mencoba menyelidiki tentang struktur dan fungsi sel, dan kemudian muncullah beberapa teori tentang sel. Sejarah ditemukannya teori tentang sel diawali penemuan mikroskop yang menjadi sarana untuk mempermudah melihat struktur sel. Berbagai penelitian para ahli biologi, antara lain seperti berikut.
1.      Robert Hooke (1635-1703)
Ia mencoba melihat struktur sel pada sayatan gabus di bawah mikroskop. Dari hasil pengamatannya diketahui terlihat -rongga yang dibatasi oleh dinding tebal. Jika dilihat secara keseluruhan, strukturnya mirip sarang lebah. Satuan terkecil dari rongga tersebut dinamakan sel.
2. Schleiden (1804-1881) dan T. Schwann (1810-1882)
Mereka mengamati sel-sel jaringan hewan dan tumbuhan. Schleiden mengadakan penelitian terhadap tumbuhan. Setelah mengamati tubuh tumbuhan, ia menemukan bahwa banyak sel yang menyusun tubuh tumbuhan. Akhirnya ia menyimpulkan bahwa satuan terkecil dari tumbuhan adalah sel. Schwann melakukan penelitian terhadap hewan. Ternyata dalam pengamatannya tersebut ia melihat bahwa tubuh hewan juga tersusun dari banyak sel. Selanjutnya ia menyimpulkan bahwa satuan terkecil dari tubuh hewan adalah sel. Dari dua penelitian tersebut keduanya menyimpulkan bahwa sel merupakan unit terkecil penyusun makhluk hidup.
3.Robert Brown
Pada tahun 1831, Brown mengamati struktur sel pada jaringan tanaman anggrek dan melihat benda kecil yang terapung-apung dalam sel yang kemudian diberi nama inti sel atau nukleus. Berdasarkan analisanya diketahui bahwa inti sel selalu terdapat dalam sel hidup dan kehadiran inti sel itu sangat penting, yaitu untuk mengatur segala proses yang terjadi di dalam sel.
4. Felix Durjadin dan Johannes Purkinye
Pada tahun 1835, setelah mengamati struktur sel, Felix Durjadin dan Johannes Purkinye melihat ada cairan dalam sel, kemudian cairan itu diberinya nama protoplasma.
5. Max Schultze (1825-1874)
Ia menegaskan bahwa protoplasma merupakan dasar-dasar fisik kehidupan. Protoplasma merupakan tempat terjadinya proses hidup.
Dari pendapat beberapa ahli biologi tersebut akhirnya melahirkan beberapa teori sel antara lain:
a. sel merupakan unit struktural makhluk hidup;
b. sel merupakan unit fungsional makhluk hidup;
c. sel merupakan unit reproduksi makhluk hidup;
d. sel merupakan unit hereditas.

IV.             ALAT DAN BAHAN
a. Alat-alat
Ø  Microskop
Ø  Kaca objek
Ø  Kaca penutup (the glass)
Ø  Pipet tetes
Ø  Pinset
Ø  Silet tajam
Ø  Tusuk gigi
b.     Bahan-bahan
Ø  Air
Ø  Bawang merah
Ø Bawang putih
Ø Styrofoam
Ø  Gabus
Ø  Rhoe discolor
V.                CARA KERJA
•BAWANG MERAH
1. Siapkan bawang merah dan kupas kulit terluarnya.
2. Kemudian kupas bagian daging buahnya lalu ambil bagian yang berupa  lembaran tipis pada permukaan bawang.
3. Siapkan kaca objek dan kaca penutup.
4. Pada kaca objek , teteskan air  secukupnya.
5. Letakkan bagian bawang yang akan diamati pada kaca objek yang telah di tetesi air dan tutup dengan kaca penutup.
6. Letakkan objek bawang tersebut pada meja preparat
7. Amati dengan mikroskop dengan perbesaran 10 kali pada lensa objektif. Setelah dapat, amati lagi dengan perbesaran 40 kalipada lensa objektif.

•BAWANG PUTIH
1. Siapkan bawang putih dan kupas kulit terluarnya.
2. Irislah bagian bawang putih  tersebut secara membujur dengan silet setipis mungkin agar mudah diamati.
3. Siapkan kaca objek dan kaca penutup.
4. Pada kaca objek , teteskan air  secukupnya.
5. Letakkan bagian bawang yang akan diamati pada kaca objek yang telah di tetesi air dan tutup dengan kaca penutup.
6. Letakkan objek bawang tersebut pada meja preparat
7. Amati dengan mikroskop dengan perbesaran 10 kali pada lensa objektif. Setelah dapat, amati lagi dengan perbesaran 40 kalipada lensa objektif.

•STYROFOAM
1. Siapkan stryrofoam bersih.
2. Irislah bagian styrofoam tersebut secara membujur dengan silet setipis mungkin agar mudah diamati.
3. Siapkan kaca objek dan kaca penutup.
4. Pada kaca objek , teteskan air  secukupnya.
5. Letakkan bagian styrofoam yang akan diamati pada kaca objek yang telah di tetesi air dan tutup dengan kaca penutup.
6. Letakkan objek styrofoam tersebut pada meja preparat
7. Amati dengan mikroskop dengan perbesaran 10 kali pada lensa objektif. Setelah dapat, amati lagi dengan perbesaran 40 kalipada lensa objektif.


•GABUS
1.Siapkan gabus.
2.Irislah bagian gabus tersebut secara membujur dengan silet setipismungkin agar mudah diamati.
3.Siapkan kaca objek dan kaca pentup.
4.Pada kaca objek , tetesi air terlebih dahulu secukupnya.
5.Kemudian letakkan irisan gabus di atas kaca objek yang telah ditetesiair dan tutup dengan kaca penutup.
6.Letakkan objek gabus tersebut pada meja preparat.
7.Amati dengan mikroskop dengan perbesaran 10 kali pada lensaobjektif. Setelah terlihat , amati lagi dengan perbesaran 40 kali pada lensaobjektif.

  
•RHOE DISCOLOR
1.Siapkan rhoe discolor.
2.Irislah bagian rhoe discolor tersebut secara membujur dengan silet setipis mungkin agar mudah diamati.
3.Siapkan kaca objek dan kaca pentup.
4.Pada kaca objek , tetesi air terlebih dahulu secukupnya.
5.Kemudian letakkan irisan rhoe discolor di atas kaca objek yang telah ditetesiair dan tutup dengan kaca penutup.
6.Letakkan objek rhoe discolor tersebut pada meja preparat.
7.Amati dengan mikroskop dengan perbesaran 10 kali pada lensa objektif. Setelah terlihat , amati lagi dengan perbesaran 40 kali pada lensa objektif.

VI.             HASIL
NO.
SEL
GAMBAR
GAMBAR
1.
Bawang merah


2.
Bawang putih


3.
Styrofoam


4.
Gabus


5.
Rhoe discolor



VII.          PEMBAHASAN
1)      Pada sel hidup (bawang merah)
Bentuk sel epidermis bawang merah seperti balok yang disusun miring. Sel epidermis bawang merah termasuk sel hidup, karena sel bawang merah mempunyai inti sel, memliki cairan di dalamnya dan ada aktivitas yang terjadi di dalamnya seperti pertukaran zat dalam sel. cairan yang ada di dalam sel epidermis bawang merah disebut  nukleoplasma. Fungsi cairan nukleoplasma adalah untuk melindungi vakuola. Bawang merah memiliki struktur yang jauh lengkap dari pada sel mati, yaitu memiliki, inti sel,dinding sel,kloroplas,membran sel, dan sitoplasma. Sel pada bawang merah berwarna merah mudah, hal ini di sebabkan karena bawang merah mengandung plastid yang menghasilkan kloroplas. Adapun epitel pada bawang merah mempunyai tiga bagian yaitu membran plasma, inti sel, dan sitoplasma. Sel pada bawang merah dan epitel mempunyai peran yang cukup penting bagi kelangsungan hidup.
2) Pada sel mati (gabus)
Bentuk sel-sel  gabus  adalah segi delapan, tetapi ada juga yang bentuknya seperti segi lima atau segi enam. Sel  gabus  termasuk  sel  mati  karena sel gabus tidak memiliki isi, tidak memiliki inti sel dan tidak ada aktivitas yang terjadi. Pada se mati hanya terdapat dinding sel sementara bagian yang lain kosong. Sel mati ini tidak berperan bagi kehidupan.
3) Pada sel hidup (Rhoe discolor)
Rhoeo mempunyai jaringan yang terdiri dari sel-sel yang bentuknya sama dapat juga melakukan fungsi khusus yang dapat juga bersama jaringan lain membentuk fungsi yang lebih kompleks. Pertumbuhan darai tana,mn ini sangat penting pada aktivitas jaringan meristem. Dan jaringanya terbagi dua yang berdasarkan kemampuan untuk tumbuh dan memperbanyak diri yaitu jaringan meristem dan jaringan yang permanen. ada beberapa organel sel bawang merah yang terlihat di bawah mikroskop yaitu : Dinding Sel, Epidermis, Stomata,sel penjaga

VIII.       KESIMPULAN
1. Struktur sel hidup adalah ruang sel yang berisi nukleus, sitoplasma, dan antar selnya  dibatasi oleh dinding sel. 
2. Struktur sel mati adalah ruang sel yang di dalamnya kosong karena organ-organ selnya telah mati dan mempunyai dinding sel untuk membatasi sel satu dengan sel yang lainnya.

IX.             DAFTAR PUSTAKA

Yogyakarta, 13 Oktober 2013

IFTI LUTHVIANA DEWI



2 comments:

Ahmad Qolfathiriyus Firdaus said...

terimakasih sudah memasukkan daftar pustaka di makalah,juga di blog Anda..
www.aan888.blogspot.com

Ifti Luthviana said...

iyaa

Ads