SMA NEGERI 1
BANTUL TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014
|
LAPORAN
PRAKTIKUM BIOLOGI
|
ANATOMI
TUMBUHAN MONOKOTIL
|
|
IFTI LUTHVIANA DEWI
|
16 / XI IPA 2
|
|
A. TUJUAN
Tujuan dari
praktikum ini adalah untuk :
1.
Mengamati
penampang melintang batang jagung
2.
Mengamati
penampang melintang akar jagung
3.
Mengamati
penampang melintang daun jagung
B. DASAR TEORI
Perbandingan batang dikotil dan monokotil dengan keberadaan berkas
pembuluh. Berkas pembuluh monokotil tersebar diseluruh jaringan penyokong
sehingga tidak ada perbedaan antara korteks dan empulur. Sedangkan berkas
pembuluh dikotil tersusun dalam lingkaran yang membagi jaringan dasar menjadi
daerah-daerah yang berbeda.
Batang jagung merupakan salah satu contoh yang representatif untuk
menggambarkan struktur batang monokotil. Bagian luar batang jagung ditutupi
oleh epidermis yang memiliki stomata. Di bawah epidermis terdapat seludang
sklerenkim yang berfungsi untuk mengokohkan batang. Ikatan pembuluh letaknya
tersebar dan tidak teratur. Pada bagian tepi batang, korteks dan silinder pusat
(stele) tidak dapat dibedakan. Ikatan pembuluh bertipe kolateral. Floem terdiri
dari pembuluh tapis dan sel pengantar, sedangkan xilem terdiri dari trakhea,
traheih, dan parenkim xilem. Di dalam jaringan xilem terdapat rongga reksigen.
Setiap ikatan pembuluh dikelilingi oleh seludang sklerenkim. Jaringan dasar
merupakan bagian terbesar yang mengisi batang.
Batang monokotil biasanya tidak mengalami pertumbuhan sekunder, penebalan
batang biasanya dilakukan oleh meristem penebalan primer. Pada beberapa
monokotil, petumbuhan sekunder dapat terjadi, seperti pada Dracaena dan
Cordyline. Pertumbuhan ini terjadi sebagai aktifitas meristem pada bagian
batang yang letaknya jauh di belakang meristem apeks. Meristem ini disebut
sebagai kambium pembuluh, tetapi sifatnya sangat berbeda dengan pembuluh pada
dikotil.kambium ini menghasilkan ikatan pembuluh sekunder yang terpisah satu
sama lain oleh jaringan parenkim. Ikantan pembuluh yang dibentuk biasanya
bertipe amfiversal.letak ikatan pembuluh sekunder lebih teratur dibandingkan
ikatan pembuluh primer.
Pertumbuhan sekunder terjadi pada tumbuhan dikotil sebagai aktifitas
kambium fasikuler dan kambium intrafasikuler. Aktifitas kambium ini pada
umumnya bersifat bidereksional, ke arah luar menghasilkan floem sekunder dan ke
arah dalam menghailkan xilem sekunder. Di dalam floem maupun xilem sekunder
terdapat berkas-berkas parenkim ke arah radial. Parenkim ini disebut parenkim
jari-jari empulur.
Pada beberapa tumbuhan, reaksi jaringan sebelumnya terdapat pembentukan
jaringan sekunder yang menyebabkan pertambahan diameter batang tampak jelas.
Pada Tilia reaksi terhadap pertumbuhan sekunder terjadi di daerah floem. Pada
daerah ini parenkim jari-jari empulur trampak melebar. Pelebaran jari-jari empulur
seperti ini disebut dilatasi jari-jari empulur.
C. ALAT DAN BAHAN
Alat dan bahan yang dibutuhkan pada
praktikum ini adalah sebagai berikut :
1.
Tanaman jagung
2.
Mikroskop dan
perlengkapannya
3.
Silet
4.
Gelas kimia, pipa
tetes
D. CARA KERJA
Cara kerja paraktikum ini adalah sebagai berikut:
1.
Buatlah preparat
akar, batang dan daun dari tanaman jagung.
2.
Berilah 1 tetes
air pada obyek glass.
3.
Letakkan irisan
diatas objek glass lalu tutup dengan deck glass.
4.
Amati
bagian-bagiannya, gambar dan beri keterangan bagian-bagiannya.
E.
TABEL PENGAMATAN
Bagian
|
Gambar
|
Keterangan
|
Batang (zeamays
caulis)
|
|
1. Collenchyma
2. Xilem vessel
3. Parenkim
4. Phloem
5. sklerenkim
6. Epidermis
|
Akar (zeamays radix)
|
|
|
Daun (zeamays folium)
|
|
|
F.
ANALISA
Pada batang monokotil
No
|
Jaringan
|
Letak
|
Fungsi
|
1
|
Epidermis
|
Bagian terluar batang
|
Perlindungan
|
2
|
Kortex
|
Jaringan korteks terdiri atas beberapa lapis sel dengan rongga-rongga
udara di antara sel-selnya.
|
Fungsi jaringan ini yaitu sebagai tempat pertukaran gas.
|
3
|
Phloem
|
Tersebar pada meristem dasar
|
Untuk mengangkut hasil fotosintesis
|
4
|
Xylem
|
Tersebar pada meristem dasar
|
Untuk mengangkut air dan mineral yang telah diserap oleh akar
|
5
|
Parenkim
|
Pada empulur batang
|
Sebagai pengisi tubuh, Tempat menyimpan cadangan makanan,
Parenkim yang berklorofil berfungsi sebagai tempat fotosintesis
|
6
|
Metaxylem
|
Besar di tengah
|
|
7
|
Empulur
|
Empulur terletak di bagian paling dalam dan tersusun dari jaringan
parenkim
|
melangsungkan pengangkutan makanan ke arah radial.
|
Pada akar monokotil
No
|
Jaringan
|
Letak
|
Fungsi
|
1
|
Epidermis
|
Bagian terluar akar
|
Perlindungan
|
2
|
Kortex
|
etak korteks akar akar ini didaerah di sebelah dalam epidermis.
|
Alat pertukaran zat, Tempat cadangan makanan
|
3
|
Endodermis
|
dilapisan sebelah dalam korteks dan di luar perisikel.
|
Sebagai transportasi mineral dan air
|
4
|
Phloem
|
Tersebar pada meristem dasar
|
Untuk mengangkut hasil fotosintesis
|
5
|
Protoxylem
|
Kecil di tepi
|
|
6
|
Metaxylem
|
Besar di tengah
|
|
7
|
Empulur
|
Tengah
|
melangsungkan pengangkutan makanan ke arah radial.
|
8
|
Sel peresap
|
Terdapat pada endodermis
|
Untuk memperluas bidang penyerapan
|
Pada daun monokotil
No
|
Jaringan
|
Letak
|
Fungsi
|
1
|
Epidermis atas
|
Melapisi permukaan
bawah daun
|
Melindungi lapisan sel di bagian dalam dari
kekeringan. Menjaga bentuk daun agar
tetap.
|
2
|
Parenkim air
|
Jaringan parenkim pada mesofil daun kadang-kadang berdiferensiasi menjadi
jaringan tiang dan bunga karang
|
pada jaringan tiang ini terjadi fotosintesis. Parenkim air berfungsi
untuk menyimpan air.
|
3
|
Spons parenkim
|
selsel parenkim yang berada di bawah lapisan jaringan parenkim palisade
|
berfungsi untuk menampung karbon dioksida untuk proses fotosintesis.
|
4
|
Epidermis bawah
|
Melapisi permukaan
bawah daun
|
Melindungi lapisan sel di bagian dalam dari
kekeringan. Menjaga bentuk daun agar
tetap.
|
5
|
Berkas pengangkut
|
Berkas pengangkut terdapat pada tulang daun
|
berfungsi sebagai alat transport air, mineral dan hasil fotosintesis, dan
sebagai penguat daun.
|
6
|
Stomata
|
Berderet di antara urat
daun.
|
Sebagai jalan masuk dan keluarnya udara. Dan Sel
penjaga sebagai pengatur membuka dan menutupnya stomata.
|
7
|
Trichomata
|
Trikomata merupakan rambut bersel satu atau bersel banyak dibentuk dari
sel epidermis, struktur yang lebih besar dan padat seperti kutil dan duri,
tersusun oleh jaringan epidermis atau jaringan di bawah epidermis
|
Pada daun untuk mengurangi penguapan, mengurangi gangguan hewan dan
manusia, meneruskan rangsang.
|
8
|
Sel Kipas
|
Sel-sel ini dapat terdapat di seluruh permukaan
adaksial daun/berupa deretan sejajar yang terpisah di antara tulang-tulang
daun. Sel-sel ini tersusun seperti kipas dan sel pusatnya adalah yang paling
tinggi. Sel kipas mengandung banyak ar dan tanpa/hamper tidak mengandung
kloroplas.
|
Berfungsi dalam proses pembukaan gulungan daun dalam
tunas dan untuk mengurangi penguapan yang berlebihan
|
G. KESIMPULAN
Dari data diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa, pada batang monokotil,
terdepat epidermis, kortex, berkas pengangkutan, phloem, xylem, parenkim,
metaxylem dan empulur. Bagian-bagian tersebut memiliki fungsi yang berbeda
seperti yang telah disebutkan di atas. Setiap jaringan-jaringan tumbuhan saling
berhubungan dengan jaringan lain untuk melakukan suatu sistem.
Pada akar monokotil, terdapat jaringan-jaringan tumbuhan yang bisa kita
bedakan menjadi epidermis, kortex, endodermis, phloem, protoxylem, metaxylem,
empulur dan sel peresap. Jaringan-jaringan tersebut juga memiliki fungsi-fungsi
tersendiri seperti yang telah kita sebutkan di atas.
Pada daun tumbuhan monokotil, memiliki beberapa jaringan, yaitu epidermis
atas, parenkim air, spons parenkim, epidermis bawah, berkas pengangkutan,
stomata, trichomata, dan sel kipas.
Bantul,
13 November 2013
IFTI
LUTHVIANA DEWI