LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI BIOTEKNOLOGI TERHADAP ONCOM
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala Rahmat,
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang mungkin sangat sederhana. Makalah ini berisikan
tentang informasi mengenai penelitian yang kami lakukan, yaitu bioteknologi
terhadap oncom.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman
yang kami miliki sangat kurang. Oleh karena itu kami harapkan kepada para
pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu pedoman dan juga berguna untuk menambah pengetahuan bagi
para pembaca.
Penulis
DAFTAR
ISI
HALAMAN
JUDUL...............................................................................................
i
KATA
PENGANTAR............................................................................................
ii
DAFTAR
ISI..........................................................................................................
iii
BAB I.
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang...................................................................................................
1
1.2 Rumusan
Masalah..............................................................................................
2
1.3
Tujuan................................................................................................................
2
1.4
Manfaat..............................................................................................................
2
1.5
Hipotesis............................................................................................................
2
BAB II. TINJAUAN
PUSTAKA
2.1 Landasan
Teori...................................................................................................
3
BAB III. METODE
PENELITIAN
3.1 Jenis
Penelitian...................................................................................................
6
3.3 Bahan.................................................................................................................
6
3.4 Waktu dan Tempat
Penelitian............................................................................
6
3.5 Langkah
Kerja....................................................................................................
7
BAB IV. PEMBAHASAN
4.1
Pembahasan........................................................................................................
9
BAB V. PENUTUP
5.1 Simpulan..........................................................................................................
12
5.2
Saran................................................................................................................
12
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................
13
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bioteknologi berasal dari dua kata, yaitu 'bio' yang berarti
makhuk hidup dan 'teknologi' yang berarti cara untuk memproduksi barang atau
jasa. Dari
perpaduanduakata tersebut European Federation of Biotechnology (1989) mendefinisikan
bahwa bioteknologi sebagai perpaduan dari ilmu pengetahuan
alam dan ilmu rekayasa yang bertujuan meningkatkan aplikasi organisme
hidup, sel, bagian dari organisme hidup,dan analog molekuler untuk menghasilkan
produk dan jasa. Dengan definisi tersebut bioteknologi bukan merupakan sesuatu yang
baru.
Nenek moyang kita telah memanfaatkan mikroba untuk membuat produk-produk
berguna seperti tempe, oncom, tape, arak, terasi, kecap, yogurt, dan nata
decoco. Hampir semua antibiotik berasal dari mikroba, demikian pula enzim-enzim
yang dipakai untuk membuat sirup fruktosa hingga pencuci pakaian. Dalam bidang
pertanian, mikroba penambat nitrogen telah dimanfaatkan sejak abab ke 19.
Mikroba pelarut fosfat telah dimanfaatkan untuk pertanian di negara-negara
EropaTimur sejak tahun 1950an. Mikroba juga telah dimanfaatkan secara intensif untukmendekomposisi
limbah dan kotoran. Bioteknologi memiliki gradien perkembangan teknologi, yang
dimulai dari penerapan bioteknologi tradisional yang telah lama dan secara luas
dimanfaatkan, hingga teknik-teknik bioteknologi baru dan secara terus menerus
berevolusi.
Pada pembahasan kali ini kami akan membahas tentang bioteknologi
tradisional khususnya pengolahan sumber makanan yang bergizi tinggi yaitu
oncom.
1.2 Rumusan Masalah
· Bagaimanakah cara membuat oncom?
· Apa saja kandungan didalam oncom?
· Apa sajakah ragi yang terdapat didalam oncom?
· Apa manfaat mengkonsumsi oncom?
1.3 Tujuan
· Mengetahui cara pembuatan oncom
· Mengetahui kandungan gizi yang terdapat dalam
oncom
· Mengetahui jenis-jenis oncom
· Mengetahui manfaat mengetahui oncom
1.4 Manfaat Penelitian
· Dapat mengetahui cara pembuatan oncom
· Dapat mengetahui kandungan gizi yang terdapat
dalam oncom
· Dapat mengetahui jenis-jenis oncom
· Dapat mengetahui manfaat mengetahui oncom
1.5 Hipotesis
· Cara pembuatan oncom hampir sama dengan cara
pembuatan tempe tetapi yang membedakan hanya bahan dasar dan ragi yang
digunakan.
· Manfaat dari oncom sangatlah banyak karena
mempunyai kandungan gizi yang sangat tinggi.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki
kekayaan keanekaragaman hayati yang sangat banyak sehingga disebut “mega
diversity”. Selain itu Indonesia juga memiliki keragaman budaya dan makanan
tradisional yang sampai saat sekarang masih tetap merupakan bagian dari
kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia, bahkan telah dijadikan salah satu
objek penelitian ilmiah sebagai bentuk respon terhadap kemajuan bioteknologi
terutama untuk mengeksplorasi berbagai plasma nuftah asli Indonesia khususnya
dari segi mikrobiologi. Makanan-makanan tradisional yang dijadikan objek
penelitian umumnya makanan yang diproduksi melalui proses fermentasi oleh
mikroorganisme seperti khamir (ragi, yeast), kapang (molds) dan bakteri.
Di dalam masyarakat Indonesia keanekaragaman makanan produk
fermentasi sangat banyak jenisnya seperti oncom, tempe, tape ketan, tape,
singkong, brem cair, cairan tape ketan (badheg), peyeum, tauco, acar, tuak, dan
lain sebagainya. Dari semua jenis produk fermentasi tersebut, oncom dan tempe
merupakan jenis produk fermentasi oleh kapang yang sangat dikenal
di Indonesia khususnya di daerah Jawa Barat.
Oncom
merupakan produk makanan yang dihasilkan melalui fermentasi bungkil kacang
tanah oleh kapang Neurospora sitophila dan Rhizopus oligosporus.
Bungkil kacang tanah mengandung serat yang tinggi dan sulit dicerna, tetapi
melalui teknik fermentasi dapat diubah menjadi makanan yang berkualitas dan
mempunyai peranan yang penting dalam memenuhi kebutuhan
protein dan harganya
yang relatif rendah (Winarno 1984).
Saat ini dikenal dua jenis oncom, yaitu oncom merah dan oncom
hitam. Perbedaan kedua jenis oncom tersebut terletak pada jenis kapang serta
jenis bahan baku yang digunakan. Oncom merah dihasilkan oleh
kapang Neurospora sitophila yang mempunyai strain jingga, merah,
merah muda, dan warna peach (Siswono 2002), dan biasanya menggunakan bahan baku
ampas tahu. Sedangkan oncom hitam dihasilkan oleh kapang Rhizopus
oligosporusdengan bahan baku bungkil kacang tanah atau kulit kacang kedelai
yang dicampur dengan onggok (ampas tepung tapioka). Perbedaan warna pada oncom
ditentukan oleh warna pigmen yang dihasilkan oleh kapang yang digunakan dalam
proses fermentasi. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Winarno (1984) bahwa warna
yang
terbentuk pada oncom
adalah warna dari spora kapang oncom.
Makanan produk fermentasi merupakan makanan yang memiliki
karakteristik bahan yang berbeda dengan bahan dasar aslinya, proses perubahan
karakteristik ini sebagai akibat aktivitas mikroorganisme seperti kapang,
khamir ataupun bakteri untuk jangka waktu tertentu (Suliantri dan Rahayu 1990;
Anke 1997). Lebih lanjut Steinkraus (1997) mengemukakan bahwa makanan produk
fermentasi menghasilkan enzim amilase, protease, lipase untuk menghidrolisis
polisakarida, protein dan lemak, aroma dan tekstur yang menarik dan disukai
oleh konsumen.
Makanan yang diolah melalui produk fermentasi akan memberikan
beberapa keuntungan antara lain lebih tahan lama, menghilangkan bau yang tidak
diinginkan, meningkatkan cita rasa, aroma, warna, tekstur dan kandungan
gizi.
Selama proses fermentasi berlangsung, bahan baku oncom mengalami
perubahan sifat fisik dan kimia, seperti rasa, aroma, warna, tekstur, kandungan
zat gizi dan sifat organoleptiknya lebih disukai dibandingkan sebelum
difermentasikan.
Proses fermentasi dapat menghilangkan zat anti nutrisi dan racun
yang biasanya terdapat pada bahan mentah, misalnya kedelai atau kacang-kacangan
yang lainnya. Aspergilus flavus adalah salah satu jenis kapang yang
menghasilkan mikotoksin yang disebut aflatoksin. Kontaminasi aflatoksin pada
kacang tanah dalam bentuk polong segar, polong kering, biji serta produk olahan
sederhana seperti kacang rebus, bungkil dan oncom.
Kapang oncom merah (Neurospora sitophila) dapat mereduksi
(mengurangi) kandungan aflatoksin selama proses fermentasi bungkil kacang tanah
sebesar 50% , sedangkan penggunaan kapang Rhizopus oligosporus dapat
mengurangi aflatoksin bungkil sebesar 60%, sedangkan oncom yang terbuat dari
ampas tahu tidak mengandung aflatoksin. Selain itu dengan adanya aktivitas
mikroorganisme selama proses fermentasi, maka sifat-sifat bahan mentah yang
tidak disukai seperti bau, rasa dan lain sebagainya dapat ditingkatkan
nilainya.
Bila tempe merupakan bentuk pengolahan pangan warisan kreasi
budaya nenek moyang masyarakat Indonesia suku Jawa, maka oncom merupakan bentuk
pengolahan pangan warisan nenek moyang suku Sunda. Oncom adalah makanan
asli berasal dari Indonesia yang populer terutama di daerah Jawa Barat. Makanan
ini sangat populer untuk warga sekitar Jawa Barat, namun keberadaan oncom sudah
menyebar luas ke berbagai daerah, termasuk ke Jakarta.
Saat ini dikenal dua jenis oncom, yaitu merah dan hitam.
Perbedaan kedua jenis oncom tersebut terletak pada jenis kapang serta jenis
bahan baku yang digunakan. Oncom merah dihasilkan oleh kapang Neurospora
sitophila yang mempunyai strain jingga, merah, merah muda, dan warna
peach. Oncom merah sering disebut juga oncom Bandung. Sedangkan oncom hitam
dihasilkan oleh kapang Rhizopus oligosporus. Jadi, warna merah atau hitam
pada oncom ditentukan oleh warna pigmen yang dihasilkan oleh kapang yang
digunakan dalam proses fermentasi.
Oncom merah umumnya dibuat dari ampas tahu, yaitu kedelai yang
telah diambil proteinnya dalam pembuatan tahu. Sedangkan oncom hitam umumnya
dibuat dari bungkil kacang tanah yang kadangkala dicampur ampas (onggok)
singkong atau tepung singkong, agar mempunyai tekstur yang lebih baik dan lebih
lunak.
Ampas tahu merupakan residu dari pengolahan kedelai menjadi
tahu. Bungkil kacang tanah adalah ampas yang berasal dari kacang tanah yang
telah diambil minyaknya dengan proses pemerasan mekanis atau proses ekstraksi.
Walaupun kedua bahan tersebut berupa limbah, tetapi ditinjau
dari segi gizi sesungguhnya kedua bahan tersebut merupakan bahan yang padat
gizi, sehingga sangat disayangkan kalau dibuang atau dijadikan pakan ternak.
Bahan baku lainnya yang diperlukan dalam pembuatan oncom adalah kapang. Kapang
oncom dapat mengeluarkan enzim lipase dan protease yang aktif selama proses
fermentasi dan memegang peranan penting dalam penguraian pati menjadi gula,
penguraian bahan-bahan dinding sel kacang, dan penguraian lemak, serta
pembentukan sedikit alkohol dan berbagai ester yang berbau sedap dan harum.
BAB
III
METODE
PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
· Eksperimen
3.2 Bahan
Alat:
· Kacang tanah
· Tepung tapioka 5%
· Ragi (kapang tempe Rhizopus Oligosporus) 2%
3.3 Waktu dan Tempat
Pelaksanaan Penelitian
Waktu
: penelitian dilakukan selama 3 hari
Tanggal
: minggu, 23 Februari 2014 sampai rabu, 26 Februari 2014
Tempat
: di rumah
3.4 Langkah Kerja
1. Rendam kacang tanah
dalam air bersih selama 24 jam.
2. Tiriskan, proses
selanjutnya adalah pemerasan bungkil.
3. Campur bungkil
dengan tepung tapioka. Kukus hingga matang selam 60 menit.
4. ratakan adonan di
atas tatakan dari bambu, dan taburi dengan ragi setelah dingin.
5. Inakubasi dilakukan
setelah ditutup dengan daun pisang bersih dalam suhu ruang yang hangat (25-30
oC) dan kelembaban tinggi, selama 2-3 hari.
Ket :
Agar oncom lebih
menarik maka oncom harus dikemas secara baik dalamkemasan plastik atau daun
pisang dengan daya tahan 2-3 hari
BAB
IV
PEMBAHASAN
4.1 Pembahasan
Oncom adalah makanan
tradisional Indonesia yang berasal dari daerah JawaBarat. Oncom merupakan
sumber gizi yang potensial untuk masyarakat, karenadengan adanya proses
fermentasi, maka struktur kimia bahan-bahan yang tadinyabersifat kompleks, akan
terurai menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana sehingga lebih mudah
dicerna dan dimanfaatkan oleh tubuh Saat ini dikenal dua jenis oncom, yaitu
merah dan hitam. Perbedaan kedua jenis oncom tersebut terletak
pada jenis kapang.
Oncom merah dihasilkan
oleh kapang Neurospora sitophila yang mempunyai strain jingga,
merah, merah muda,dan warna peach. Sedangkan oncom hitam dihasilkan
oleh kapang Rhizopusoligosporus
. Jadi, warna merah atau hitam pada oncom ditentukan
oleh warnapigmen yang dihasilkan oleh kapang yang digunakan dalam
proses fermentasi.Oncom dapat dibuat dari kacang kedelai dan kacang tanah.
Bahan bakulainnya yang diperlukan dalam pembuatan oncom adalah kapang. Kapang
oncomdapat mengeluarkan enzim lipase dan protease yang aktif selama
proses fermentasidan memegang peranan penting dalam penguraian pati
menjadi gula, penguraianbahan-bahan dinding sel kacang, dan penguraian lemak,
serta pembentukan sedikit alkohol dan berbagai ester yang berbau sedap dan
harum Proses fermentasi oleh kapang Neurospora
sitophila dan Rhizopusoligosporu.s dapat
mencegah terjadinya efek flatulensi (kembung perut). Selamaproses
fermentasi oncom, kapang akan menghasilkan enzim alpha-galaktosidase yang dapat
menguraikan rafinosa dan stakhiosa kedelai sampai pada level yangsangat rendah,
sehingga tidak berdampak pada terbentuknya gas.Pada saat pembuatan oncom,
sangat penting untuk memperhatikan masalahsanitasi dan higiene untuk mencegah
timbulnya pencemaran dari mikroba-mikrobalain, terutama kapang Aspergillus
flavus yang mampu memproduksi racun aflatoksin. Kapang Aspergillus flavusjuga
biasanya tumbuh pada kacang-kacangan danbiji
bijian yang sudah jelek mutunya sehingga sangat dianjurkan menggunakanbahan
baku yang baik mutunya untuk mencegah terbentuknya racun aflatoksin.Akan tetapi kita tidak perlu terlalu khawatir dengan racun
aflatoksin, karena kapang Neurospora sitophila dan Rhizopus
oligosporus mampu berperan sebagai penekanproduksi aflatoksinOncom
segar yang baru jadi hanya dapat bertahan selama 1 – 2 hari padasuhu ruang,
setelah itu oncom akan rusak. Kerusakan tersebut disebabkan olehenzim
proteolitik yang mendegradasi
protein seingga terbentuk ammonia,
yangmenyebabkan oncom
tidak layak lagi dikonsumsi.
Kandungan Pada Oncom
Oncom mengandung :
• air 87.46%
•lemak 0.92%
•protein 4.37
•karbohidrat 3.05%
•serat kasar
1.65%serta mengandung mineral seperti :
•zat besi (Fe)
•Kalium (K), dan
•Natrium (Na).
Walaupun demikian
perlu diketahui bahwa kandungan gizi pada oncomtergantung pada bahan baku yang
digunakan. Perbedaan kandungan gizi
antaraoncom merah dan oncom hitam sangat signifikan. Misalnya oncom merahdengan
bahan baku ampas tahu mengandung protein sebesar 4.9% , sedangkanoncom
hitam dengan bahan baku bungkil kacang mengandung protein sebesar 8.6%.
Ragi yang terdapat
Pada Oncom
Ragi yang digunakan dalam pembuatan oncom merupakan ragi jeniscampuran
fungi/
mixed culture.
Penggunaan ragi yang baik sangat penting sehinggaakan dihasilkan oncom dengan
kualitas baik. Ragimixed culture yang digunakan dalam fermentasi
oncom terdiri dari campuran kelompok mikroba
Neurospora itophila,Penicillium,Mucor , danRhizopus. Jenis kapang yang
berperan pentingdalam pembuatan oncom adalah Neurospora sithophila.
Perbedaan Oncom Hitam
dan Oncom Merah
Perbedaan kedua jenis
oncom tersebut terletak pada jenis kapang
serta jenis bahan baku yang digunakan. Oncom merah dihasilkan oleh kapangNeurospora
sitophila yang mempunyai strain jingga, merah, merah muda,
danwarna peach.. Sedangkan oncom hitam dihasilkan oleh kapang Rhizopusoligosporus.
Jadi, warna merah atau hitam pada oncom ditentukan oleh warnapigmen yang
dihasilkan oleh kapang yang digunakan dalam proses fermentasi.Oncom merah
umumnya dibuat dari ampas tahu, yaitu kedelai yang telahdiambil proteinnya
dalam pembuatan tahu. Sedangkan oncom hitam umumnyadibuat dari bungkil kacang
tanah yang kadangkala dicampur ampas (onggok)singkong atau tepung singkong,
agar mempunyai tekstur yang lebih baik danlebih lunak
Manfaat Oncom
Nilai dan Mutu
GiziBanyak orang
yang kurang menghargai oncom dibandingkan hasil
olahankacang-kacangan yang lain, seperti tahu dan tempe. Pandangan negatif
tersebutmuncul karena oncom terbuat dari ampas tahu atau bungkil kacang
tanah.Pandangan tersebut sangatlah keliru, karena sesungguhnya oncom
memilikinilai dan mutu gizi yang baik akibat proses fermentasi. Dari kedua
tabel tersebutdiketahui bahwa oncom bungkil kacang tanah memiliki protein,
lemak dan padatanterlarut yang lebih tinggi dibandingkan oncom ampas
tahu.Hal lain yang perlu disempurnakan agar daya terima masyarakat
meningkatterhadap oncom, adalah yang menyangkut penampilan, bentuk, serta
warnanya.Untuk lebih meningkatkan daya terima oncom di masyarakat luas,
perlu diperhatikanmasalah sanitasi bahan baku, peralatan pengolah, dan
lingkungan, serta higienepekerja yang menangani proses pengolahan.Dengan adanya
proses fermentasi, maka struktur kimia bahan-bahan
yangtadinya bersifat komplek, akan terurai menjadi senyawa-senyawa yang lebihsederhana
sehingga lebih mudah dicerna dan dimanfaatkan oleh tubuh.
Prosesfermentasi oleh kapang juga akan menghasilkan komponen flavor dan citarasasehingga
menjadi lebih disukai oleh konsumen.
BAB
V
PENUTUP
5.1 Simpulan
· Oncom memiliki nilai dan mutu gizi yang baik setelah prosesfermentasi.
· Oncom bungkil kacang tanah memiliki protein,
lemak dan padatanterlarut yang lebih tinggi dibandingkan oncom ampas tahu.
· Penggunaan ragi yang baik sangat penting sehingga akandihasilkan oncom dengan kualitas baik.
· Berdasarkan warnanya oncom dibagi menjadi dua
yaitu, oncomhitam dan oncom merah
5.2 Saran
· Sebaiknya bahan-bahan yang akan digunakan
disediakan terlebih dahulu sebelum praktikum, agar praktikum dapat berjalan
dengan lancar.
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR
PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/25474204/bioteknologi-pembuatan-tempe
http://www.find-docs.com/view.php?
http://amalilmukita.blogspot.com/p/laporan-penelitian-biologi-bioteknologi.html
url=http://eprints.undip.ac.id/11486/1/Skripsi.doc&searchquery=pembuatan+oncom
http://resepmasakanhalal.blogspot.com/2010/07/oncom-hitam.htmlhttp://kknm.rbs1518.net/viewtopic.php?f=61&t=335
http://www.find-docs.com/view.php?
url=http://eprints.undip.ac.id/11486/3/Summary,_Prakata,_Daftar_Isi.doc&searchquery=pembuatan+oncom
No comments:
Post a Comment