CONTOH NASKAH DRAMA PERSAHABATAN+UNSUR INTRINSIK EKSTRINSIK


Analisis Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik
Drama
 







Disusun Oleh :
1.       Aurum Wanda Dewana
2.       Fajri Febriani Muslih
3.       Henu Angger Subekti
4.       Ifti Luthviana Dewi
5.       Muhammad Huda Widodo
6.       Primastutik Yulia Arumsari



SMA NEGERI 1 BANTUL
Jalan Wakhid Hasyim Bantul, Bantul, Yogyakarta



·      Naskah Drama
Dendam Menghancurkan Persahabatan
Siang itu saat jam istirahat, empat orang siswa dan siswi yang sudah bersahabat sejak lama yaitu Melia, Rara, Florina, Fira dan Salsa sedang duduk santai di kantin.
Meisya : “Eh, kalian mau pesan minuman apa ?”
Rara                : “Aku es jeruk dong.”
Salsa                : “Aku juga es jeruk.”
Meisya                        : “Yaudah, semuanya es jeruk aja ya, biar sama.”
Florina             : “Iya gitu aja biar nggak kelamaan buatnya.”
Meisya                        : “Oke deh.” (sambil bangkit dan memesan minuman)
Fira                  : “Minumnya biar aku aja ya yang bayar. Udah lama banget nggak nraktir  kalian nih.”
Rara dkk          : “Makasih ya Hen.” (terlihat sangat senang)
Bel tanda masuk berbunyi.
Florina             : “Eh udah bel tuh. Ke kelas yuk !” (sambil berdiri)
Meisya dkk      : “Yuk !” (seraya bangkit dan mengajak teman yang lain)
Di kelas, pelajaran sudah di mulai. Ibu guru telah berada di depan kelas untuk melanjutkan pelajaran minggu lalu.
Guru                : “Anak-anak, seperti yang sudah Ibu tugaskan minggu lalu, kita akan belajar membuat telur asin. Silahkan kumpul dengan anggota kelompok masing-masing. Kemudian keluarkan barang-barang yang sudah ibu suruh bawa dan letakkan di atas meja.”
Florina             : “Kalian bawa barang yang udah dibagi kemarin kan ?”
Fira dkk           : “Bawa dong.” (mengeluarkan barang-barang dan menaruhnya di atas meja)
Salsa                : “Kok abu gosoknya banyak banget sih. Kita kan Cuma butuh dikit.”
Meisya            : “Emang segitu kok abu gosoknya.”
Fira                  : “Tapi setauku enggak sebanyak ini. Ini sih berlebihan.”
Rara                : “Emang segitu kok Hen.”
Florina             : “Kok kalian nggak percaya sih ? Bener kata Meisya dan Rara, abu gosoknya emang segitu.” (sedikit kesal)
Salsa                : “Tapi nggak sebanyak itu Flor. Iya kan Hen ?”
Fira                  : “Iya, nggak sebanyak itu. Sini biar aku aja yang ngerjain !” (mengambil abu gosok)
Meisya            : “Biar aku aja! Kalian itu nggak tau.” (mengambil abu gosok dari tangan Fira)
Melia, Rara, Florina, Fira dan Salsa saling berebut abu gosok dan akhirnya semua abu gosoknya tumpah dan mereka terjatuh.
Guru                : “Apa-apaan ini ? Kenapa abu gosoknya tumpah dan berantakan seperti ini ? Sekarang kalian bersihkan sampai bersih dan nilai kalian Ibu kurangi.” (terlihat marah)
Fira                    : “Gara-gara kalian sih, nilai kita jadi dikurangin !” (bicara pada Florina, Meisya dan Rara)
Rara                : “Kok jadi kita sih yang disalahin ? Itu semua kan gara-gara kamu!”
Salsa                : “Ini gara-gara kamu!”
Florina             : “Kalian sih ngrebut abu gosoknya ! Jadi kita yang kena impasnya.”
Mereka saling menyalahkan satu sama lain tanpa ada satupun yang mau mengalah dan minta maaf. Persahabatan mereka terpecah. Fira dan Salsa menjauh dari Florina, Meisya dan Rara. Mereka saling berencana untuk membalas dendam.
Saat itu pelajaran Bahasa Indonesia, mereka sedang belajar di perpustakaan.
Florina               : “Eh eh eh, kalian kasih buku ini ke Salsa sama Fira. Biar mereka dimarahin sama Bu Guru. Biar tau rasa.” (berbisik-bisik dengan Meisya dan Rara sambil menyobek buku perpustakaan)
Meisya              : “Nih ada buku. Bu Guru nyuruh kalian baca.” (memberikannya dengan malas-malas)
Rara                  : “Ibu Guru! Lihat deh, Salsa sama Fira ngrobek buku perpustakaan !” (setengah berteriak sambil menunjuk Salsa dan Fira)
Guru                  : “Apa yang kalian lakukan sama buku itu ? Dasar anak nakal, selalu saja berulah. Sekarang kalian ibu hukum untuk merapikan buku di perpustakaan ini!” (sangat marah)
Fira                    : “Tapi bukan kita Bu pelakunya. Kita Cuma dijebak.”
Guru                  : “Tidak usah banyak alasan ! Jalani saja hukuman yang Ibu berikan!”
Salsa                  : “Baik Bu.”
Saat di kelas, Ibu Guru sedang menjelaskan pelajaran, namun Florina, Meisya dan Rara justru ramai sendiri dan mengobrol di kelas. Ibu Guru yang melihatnya menjadi jengkel dan marah karena merasa tidak dihargai.
Guru                : “Rara, Florina, Meisya ! Apa yang sedang kalian lakukan ? Ibu sedang menerangkan tapi kalian justru ramai sendiri. Sudah merasa pintar ?”
Meisya                        : “Engenggak Bu. Maafkan kami.”
Guru                : “Kalian Ibu hukum karena terlalu sering berbuat onar. Sepulang sekolah, kalian bertiga bersihkan kelas sampai bersih.”
Florina             : “Ta tapi Bu”
Guru                : “Tidak ada tapi-tapian. Lakukan saha tugas kalian.”
Sepulang sekolah, Florina, Meisya, dan Rara melaksanakan hukuman yang diberikan Ibu Guru. Setelah selesai, Salsa dan Fira menghampiri mereka bertiga.
Florina             : “Mau apa kalian ? Mau mengejek kami ?”
Fira                  : “Kita capek musuhan terus terus sama kalian. Lebih baik kita baikan dan bersahabat lagi.”
Rara                : “Benar kata Fira. Kita jadi sering dihukum karena saling mecoba balas dendam.”
Meisya            : “Aku juga setuju dengan mereka.”
Salsa                : “Aku juga.”
Florina             : “Sebenernya, aku juga ngerasa kaya gitu. Kalo gitu, maafin kami ya.”
Fira dan Salsa: “Iya, maafin kita juga ya. Kita sahabatan lagi kan ?”
Rara                : “Tentu. Jangan pernah marahan lagi kaya kemarin ya.”
Mereka berlima akhirnya saling bermaafan dan kembali bersahabat seperti dahulu. Tidak ada permusuhan lagi diantara mereka.




·         Unsur Intrinsik

o  Judul                       : Dendam Menghancurkan Persahabatan
o  Tema                      : persahabatan
o  Latar                       :
-          Tempat            : kantin, ruang kelas, perpustakaan
-          Waktu              : siang hari, saat istirahat, saat pelajaran, saat pulang sekolah
-          Suasana           : bahagian, haru, marah, kesal
o  Alur                         : maju
Permulaan               : Florina, Meisya, Rara, Slasa dan Fira mereka dalah lima orang siswi di salah satu sekolah yang sudah bersahabat sejak lama.
Pengenalan masalah: Salsa dan Florina saling berargumen menganai jumlah abu gosok yang akan mereka gunakan, Fira membela Salsa sedangkan Meisya dan Rara membela Florina.
Puncak masalah       : Persahabatan mereka terpecah menjadi dua. Salsa dengan Fira sedangkan Florina dengan Meisya dan Rara. Dua kubu yang dulunya sahabat itu saling mencoba untuk membalas dendam.
Penurunan                : Akhirnya mereka sadar bahwa permusuhan mereka hanya disebabkan oleh hal yang sangat kecil, mereka lalu saling minta maaf.
Penyelesaian            : Mereka berlima bersahabat kembali.
o  Bahasa                    : mudah dipahami dan menggunakan bahasa sehari-hari.
o  Tokoh                      : Florina, Meisya, Rara, Salsa Fira, Guru
o  Penokohan              :          
-          Florina : keras kepala, tidak mau mengalah, pemaaf
-          Meisya            : pemaaf
-          Rara    : pemaaf
-          Fira      : pemaaf
-          Salsa    : keras kepala, tidak mau mengalah, pemaaf
-          Guru    : tegas, bijak

·         Unsur Ekstrinsik
§  Nilai Moral :
o   Jangan saling menyimpan dendam kepada teman maupun kepada orang lain.
o   Rendah hati terhadap siapapun.
o   Suka memberi dan mengasihi antar sesama teman. 


§  Nilai sosial :
o   Menjaga persahabatan di antara teman merupakan hal penting
o   Pendapat masing-masing orang berbeda-beda maka seharusnya kita menghormati dan menghargai masing-masing pendapat tersebut.
§  Nilai budaya :
o   Siapa yang berbuat salah maka dia yang akan mendapat hukuman.
o   Seseorang yang berbuat salah kepada orang lain maka dia yang harus meminta maaf.












37 comments:

Unknown said...

Itu emang salah ketik atau saya yang kurang memahami fira kok dipanggilnya hen?

Satrio said...

Bacottt

Unknown said...

Maklumm yg nulis lagi kurang kopi.

Tapi terimakasih atas ilmunya

Cinta septya said...

bermanfaat banget,pr saya jadi terselesaikan:)

Ifti Luthviana said...

Hai halloooo. Ada masalah apa ya?

Unknown said...

mohon maaf ka gaada amanat nya.

Unknown said...

Ini jenis drama apa ya

B. Rmdn said...

Struktur teks drama nya? Prolog, dialog, epilog

Unknown said...

ko ga ada amanat nya?

Unknown said...

Kok gk ada amanat yak :)

Unknown said...

Bantu jawab pertanyaan temen" Semua, itu nilai moralnya juga bisa jadi amanat yaa... Semoga membantu

And_rian17 said...

Bagus

And_rian17 said...

Bener

And_rian17 said...

Lu yg bacot

And_rian17 said...

Bener mana ya

Ifti Luthviana said...

Terimakasih sudah membantu menjawab.

Ifti Luthviana said...

Mohon maaf salah ketik. Karna ada salah satu pemain yg dipanggil 'Hen', jadi kebawa hehehe

Unknown said...

Sudut pandangnya ko gaada ya?

Unknown said...

Mohon maaf kak amanatnya dimana ya kak?

Unknown said...

Okey kak trimakasih

Unknown said...

Kak blh minta babak dlm drama itu gak?

Afida Defi said...

Amanatnya mana ya kak?

Unknown said...

Awokaowkaowk...terbully dia bgsd

Unknown said...

amanatnya lo ad disitu....amanatnya tu yg nilai moral....
nilai moral tu sama dengan pesan moral....

Unknown said...

Kak gya bhs yg dipkek apa y...

Unknown said...

Kak gya bhs yg dipkek apa y...

Unknown said...

Kak gya bhs yg dipkek apa y...

karinda28 said...

Ka kalo orientaai, konflikasi, resolusi nya yg mana ya ka

karinda28 said...

Ka jawab dong

karinda28 said...

Kaaaaa😭😭😭😭😭😭😭

Unknown said...

Maksud penulis membuat naskah tersebut untuk apa?

Unknown said...

Wah... Makasih lho buat yang bikin😄 Bantu selesein tugas sekolahku

Agung Julian Putra said...

Ty

Unknown said...

Mau tanya Sinopsisnya mana ya?

nurhasanah said...

Dramanya jenis apa?

Unknown said...

Terima kasih

Unknown said...

Ya begitulah women dikit dikit diperdebatin. Klo cwo bawa abu gosok kebanyakan malah seneng bisa buat .....hehe kalian pasti tau lah.

Ads