LAPORAN PRAKTIKUM Enzim Katalase pada Hati dan Jantung Ayam


LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI
“Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kerja
Enzim Katalase pada Hati dan Jantung Ayam”











Disusun Oleh :
Siswa XII MIPA

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 BANTUL
Jalan KHA Wahid Hasyim, Bantul, D.I. Yogyakarta
TAHUN AJARAN 2017/2018


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayahnya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :
1.      Tuhan Yang Maha Esa
2.      Yth. Kepala SMA N 1 Bantul
3.      Yth. Bapak Yacubus Sukamto, M.Pd.
4.      Orang tua kami yang telah membantu baik moral maupun materi
5.      Teman-teman yang telah membantu

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini jauh dari sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasan atau penulisannya. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, khususnya dari guru pembimbing guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik di masa yang akan datang.



                                                                                                Bantul, Agustus 2017
                                                                                                            Penyusun







DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................................................
Daftar Isi ...............................................................................................................................   
Bab I Pendahuluan ..................................................................................................................
1.1    Latar Belakang .......................................................................................................
1.2    Tujuan .....................................................................................................................
Bab II Tinjauan Pustaka .......................................................................................................
Bab III Metode Penelitian ....................................................................................................
3.1Alat dan Bahan .........................................................................................................
3.2Cara Kerja .................................................................................................................
Bab IV Hasil dan Pembahasan .............................................................................................
4.1    Hasil Pengamatan ...................................................................................................
4.2    Pembahasan ............................................................................................................
Bab V Penutup .....................................................................................................................
5.1    Kesimpulan .............................................................................................................
5.2    Saran .......................................................................................................................
Lampiran ...............................................................................................................................





BAB I
PENDAHULUAN

1.1         Latar Belakang
Metabolisme merupakan suatau reaksi kimia yang terjadi didalam tubuh makhluk hidup. Reaksi metabolisme tersebut dimaksudkan untuk memperoleh energi, menyimpan energi, menyusun bahan makanan, merombak bahan makanan, memasukkan atau mengeluarkn zat - zat, melakukan gerakan, menyusun struktur sel, merombak struktur – struktur sel yang tidak dapat digunakan lagi, dan menanggapi rangsang.
Katalisator adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi reaksi kimia pada suhu tertentu, tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu. Suatu katalis berperan dalam reaksi tapi bukan sebagai pereaksi ataupun produk. Katalis memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat atau memungkinkan reaksi pada suhu lebih rendah akibat perubahan yang dipicunya terhadap pereaksi.
Metabolisme yang merupakan reaksi kimia memiliki katalisator yang disebut dengan enzim. Enzim adalah senyawa yang dibentuk oleh sel tubuh organisme yang terdiri atas protein atau suatu senyawa yang berikatan dengan protein. Di dalam sel, enzim diproduksi oleh organel badan mikro peroksisok. Enzim merupakan zat yang membantu semua kegiatan yang dilakukan sel. Enzim mempunyai dua fungsi pokok yaitu mempercepat reaksi tetapi tidak ikut bereaksi dan mengatur sejumlah reaksi yang berbeda-beda dalam waktu yang sama.
Kegunaan enzim katalase adalah menguraikan Hidrogen Peroksida (H2O2) yang memiliki sifat oksidator kuat dan merupakan senyawa racun dalam tubuh yang terbentuk pada proses pencernaan makanan. Dengan adanya enzim katalase, senyawa Hidrogen Peroksida (H2O2) dapat diuraikan menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) yang tidak berbahaya ditandai dengan timbulnya gelembung.
Ada tidaknya gelembung merupakan indikator adanya air dalam wujud uap. Sedangkan menyala atau tidaknya bara merupakan indikator adanya gas oksigen dalam tabung tersebut. Enzim katalase yang dihasilkan peroksisom pada hati akan mengalami denaturasi (kerusakan) pada suhu yang tinggi ataupun pada suasana asam dan basa. Enzim katalase bekerja secara optimal pada suhu kamar (±30C) dan suasana netral. Hal ini dapat dilihat pada suasana asam, basa, dan suhu tinggi, laju reaksi menjadi sangat lambat. Bahkan terhenti sama sekali. Indikasinya adalah sedikitnya gelembung yang dihasilkan dan bara api tidak menyala. Sedangkan pada suhu normal dan pH netral, reaksi berjalan dengan lancar.

1.2         Tujuan
a.       Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase pada hati dan jantung ayam
b.      Untuk mengetahui kegunaan enzim katalase
















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Enzim adalah senyawa yang dibentuk oleh sel tubuh organisme. dalam sel enzim ini diproduksi oleh organel badam mikro peroksisok. Kegunaan enzim katalase adalah menguraikan Hidogen Peroksida (H2O2), merupakan senyawa racun dalam tubuh yang terbentuk pada proses pencernaan makanan.
Hidrogen peroksida dengan rumus kimia (H2O)2 ditemukan oleh Louis Jacquea Thenard pada tahuna 1818. Senyawa ini merupakan bahan kimia organik yang memiliki sifat oksidator kuat dan bersifat racun dalam tubuh.
Senyawa peroksida harus segera di uraikan menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) yang tidak berbahaya. Enzim katalase mempercepat reaksi penguraian peroksida (H2O2) menjadi air (H2O) dan oksigen (O2). Penguraian Hidrogen Peroksida (H2O2) ditandai dengan timbulnya gelembung. Bentuk reaksi kimianya adalah :
2H2O2         2H2O + O2
Enzim tertentu dapat bekerja secara optimal pada kondisi tertentu pula. Beberapa faktor yang mempengaruhi kerja enzim adalah sebagai berikut :
  1. Suhu
Enzim menjadi rusak bila suhunya terlalu tinggi atau rendah. Protein akan mengental atau mengalami koagulasi bila suhunya terlalu tinggi (panas). Suhu optimal bekerjanya enzim pada hewan umumnya berkisar antara 35oC – 40oC. Namun, enzim paling optimum pada suhu 37oC.
  1. Derajat keasaman (pH)
Enzim menjadi nonaktif jika diperlakukan pada asam dan basa yang sangat kuat. Sebagian besar enzim bekerja paling efektif pada kisaran pH lingkungan yang sedikit sempit (pH = ±7). Di luar pH optimal, kenaikan atau penurunan pH menyebabkan penurunan aktivitas enzim dengan cepat.
  1. Konsentrasi enzim, substrat, dan kofaktor
Jika pH dan suhu suatu sistem enzim dalam keadaan konstan serta jumlah substrat berlebihan, maka laju reaksi sebanding dengan jumlah enzim yang ada. Jika pH, suhu dan konsentrasi enzim dalam keadaan konstan, maka reaksi awal hinga batas tertentu sebanding dengan substrat yang ada. Jika enzim memerlukan suatu koenzim atau ion kofaktor, maka konsentrasi substrat dapat menetukan laju reaksi.
  1.  Inhibitor enzim
Kerja enzim dapat dihambat, baik bersifat sementara maupun tetap oleh inhibitor berupa zat kimia tertentu. Pada konsentrasi substrat yang rendah akan terlihat dampak inhibitor terhadap laju reaksi.
Hati ayam merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh, terletak dalam rongga perut sebelah kanan, tepatnya di bawah diafragma. Berdasarkan fungsinya, hati ayam juga termasuk sebagai alat ekskresi. Hal ini dikarenakan hati ayam membantu fungsi ginjal dengan cara memecah beberapa senyawa yang bersifat racun dan menghasilkan amonia, urea, dan asam urat dengan memanfaatkan nitrogen dari asam amino. Proses pemecahan senyawa racun oleh hati ayam disebut proses detoksifikasi. Lobus hati ayam terbentuk dari sel parenkimal dan sel non-parenkimal. Sel parenkimal pada hati ayam disebut hepatosit, menempati sekitar 80% volume hati ayam dan melakukan berbagai fungsi utama hati ayam. 40% sel hati ayam terdapat pada lobus sinusoidal. Hepatosit merupakan sel endodermal yang terstimulasi oleh jaringan mesenkimal secara terus-menerus pada saat embrio hingga berkembang menjadi sel parenkimal. Selama masa tersebut, terjadi peningkatan transkripsi mRNA albumin sebagai stimulan proliferasi dan diferensiasi sel endodermal menjadi hepatosit. Pada hati ayam banyak mengandung enzim katalase
Jantung ayam adalah sebuah rongga, rongga organ berotot yang memompa darah lewat pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang berulang. Istilah kardiak berarti berhubungan dengan jantung ayam, dari kata Yunani cardia untuk jantung ayam. Jantung ayam adalah salah satu organ manusia yang berperan dalam sistem peredaran darah. Umumnya jantung ayam memiliki enzim katalase.

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1         Alat dan Bahan
1.        Tabung reaksi
2.        Rak tabung reaksi
3.        Mortar dan Alu
4.        Termometer
5.        Bunsen
6.        Spiritus
7.        Pipet tetes
8.        Gelas beker
9.        Penjepit tabung reaksi
10.    Penggaris
11.    Lidi
12.    Kapas
13.    Korek api
14.    Kertas pH
15.    Spatula
16.    Air
17.    NaOH
18.    H2O2
19.    HCl
20.    Hati ayam
21.    Jantung ayam

3.2         Cara Kerja
1.        Membuat sari hati ayam ayam dan sari jantung ayam ayam dengan cara menghancurkan hati ayam ayam dan jantung ayam ayam dengan mortar sambil ditetesi aquades dan disaring sehingga didapatkan sari hati ayam dan sari jantung ayam yang keruh.
2.        Mengisi 10 tabung reaksi masing-masing dengan H2O2 setinggi 2 cm.
3.        Mengisi 5 tabung reaksi dengan sari jantung ayam.
4.        Memberi label untuk masing-masing tabung supaya tidak tertukar. Contohnya, tabung 1 diberi label sari hati ayam + air, tabung 2 diberi label sari hati ayam + HCI, dan seterusnya.
5.        Menetesi tabung reaksi pertama dan tabung reaksi keenam dengan air suling. Mengamati apa yang terjadi pada kedua tabung tersebut. Apakah dari kedua tabung tersebut muncul gelembung gas? Apakah terdapat perbedaan jumlah gelembung gas yang muncul?
6.        Menetesi tabung reaksi kedua dan tabung reaksi ketujuh dengan larutan HCI. Mengamati apa yang terjadi pada kedua tabung tersebut. Apakah dari kedua tabung tersebut muncul gelembung gas? Apakah terdapat perbedaan jumlah gelembung gas yang muncul?
7.        Menetesi tabung reaksi ketiga dan tabung reaksi kedelapan dengan larutan NaOH. Mengamati apa yang terjadi pada kedua tabung tersebut. Apakah dari kedua tabung tersebut muncul gelembung gas? Apakah terdapat perbedaan jumlah gelembung gas yang muncul?
8.        Menetesi tabung reaksi keempat dan tabung reaksi kesembilan dengan air suling hangat ( suhunya 40oC ). Mengamati apa yang terjadi pada kedua tabung tersebut. Apakah dari kedua tabung tersebut muncul gelembung gas? Apakah terdapat perbedaan jumlah gelembung gas yang muncul?
9.        Menetesi tabung reaksi kelima dan tabung reaksi kesepuluh dengan air suling hangat ( suhunya 37oC ). Mengamati apa yang terjadi pada kedua tabung tersebut. Apakah dari kedua tabung tersebut muncul gelembung gas? Apakah terdapat perbedaan jumlah gelembung gas yang muncul.





BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1         Hasil Pengamatan
1.        Percobaan pada Hati Ayam
No.
Pembeda
Gelembung
Nyala api
pH
1.
Hati + H2O2 + Air panas
++
Ada
6
2.
Hati + H2O2 + Air
+
Tidak Ada
7
3.
Hati + H2O2 + HCl
+
Tidak Ada
3
4.
Hati + H2O2 + NaOH
+++
Ada
11

2.        Percobaan pada Jantung Ayam
No.
Pembeda
Gelembung
Nyala api
pH
1.
Jantung Ayam + H2O2 + Air panas
++
Ada
6
2.
Jantung Ayam + H2O2 + Air
+
Ada
6
3.
Jantung Ayam + H2O2 + HCl
++
Ada
7
4.
Jantung Ayam + H2O2 + NaOH
+++
Tidak Ada
10

4.2         Pembahasan
a.    Hati + H2O2+air panas
Saat hati diberi H2O2 terjadi gelembung-gelembung udara yang banyak. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat di dalam hati ayam mengubah H2O2 menjadi H2O (air), sedangkan pada waktu dimasukkan lidi membara ke dalamnya, timbul nyala api.  Hal ini membuktikan bahwa H2O2 juga diuraikan menjadi oksigen. Dan itu membuktikan bahwa di dalam hati mengandung enzim katalase. Dalam percobaan hati dengan H2O2 terjadi peristiwa gelembung yang sangat banyak karena di dalam hati mengandung enzim katalase yang berguna untuk menetralkan racun dimana hanya dapat bekerja optimal pada ph netral.
b.    Hati + H2O2 + air
Saat hati diberi H2O2 terjadi gelembung-gelembung udara tidak terlalu banyak. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat di dalam hati ayam mengubah H2O2 menjadi H2O (air), sedangkan pada waktu dimasukkan lidi membara ke dalamnya, tidal timbul nyala api.  Hal ini membuktikan bahwa H2O2 tidak diuraikan menjadi oksigen.
c.    Hati + H2O2 + HCl
Saat hati diberi H2O2 terjadi gelembung-gelembung udara yang tidak terlalu banyak. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat di dalam hati ayam mengubah H2O2 menjadi H2O (air), sedangkan pada waktu dimasukkan lidi membara ke dalamnya, tidal timbul nyala api.  Hal ini membuktikan bahwa H2O2 tidak diuraikan menjadi oksigen. Pada percobaan ini dibuktikan bahwa dalam keadaan asam, kerja enzim berkurang.
d.   Hati + H2O2 + NaOH
Saat hati diberi H2O2 terjadi gelembung-gelembung udara yang banyak. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat di dalam hati ayam mengubah H2O2 menjadi H2O (air), sedangkan pada waktu dimasukkan lidi membara ke dalamnya,tidak timbul nyala api.  Dan pada percobaan ini membuktika bahwa enzim tidak bekerja secara baik karena pH diluar jangkauan kerja enzim.
e.    Jantung + H2O2 + Air panas
Pada percobaan ini terlihat bahwa terdapat gelembung yang banyak dan terdapat nyala api.
f.     Jantung + H2O2 + Air
Pada percobaan ini terlihat bahwa terdapat gelembung yang lumayan banyak dan terdapat nyala api. Dapat dilihat bahwa pemakaian air biasa, menyebabkan kerja enzim menurun.
g.    Jantung + H2O2 + HCl
Pada percobaan ini terlihat bahwa terdapat gelembung yang banyak dan terdapat nyala api.
h.    Jantung + H2O2 + NaOH
Pada percobaan ini terlihat bahwa terdapat gelembung yang sangat banyak namun tidak terdapat nyala api.





BAB V
PENUTUP


5.1    Kesimpulan
Dari percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa enzim katalase berguna untuk menetralkan racun. Selain itu, dapat diperoleh kesimpulan bahwa kerja enzim dapat dipengaruhi oleh suhu dan pH. Dapat dilihat ketika kerja enzim dapat terhambant apabila dalam keadaan terlalu asam atau terlalu basa. Dapat dilihat juga ketika suhu kerja enzim sangat cocok saat suhu optimal.
5.2    Saran
Sebaiknya lakukan percobaan ini dengan hati-hati dan teliti agar diperoleh hasil pengamatan yang maksimal dan akurat.










No comments:

Ads