LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI
MENGAMATI
STOMATA DAN TRICHOMATA
Disusun Oleh:
SMA
NEGERI 1 BANTUL
2016/2017
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dalam kehidupan
sehari-hari, manusia banyak berhubungan dengan tumbuhan. Tumbuhan merupakan
organisme yang mempunyai peran penting bagi organisme lainnya. Seluruh
organ-organ yang meliputi akar, batang, daun, bunga, dan buah semuanya
dibutuhkan organisme lain. Saat melakukan pengamatan terhadap organ daun
tumbuhan ditemukan lubang-lubang yang berukuran kecil di permukaan bawah daun.
Permukaan daun juga ada yang halus, licin, dan kasar. Berbagai jenis permukaan
daun tersebut merupakan pokok yang akan dibahas pada pengamatan ini.
B.
Tujuan
Kegiatan
1. Mengetahui
derivet epidermis daun (Stomata dan Trichomata).
2. Mempelajari
struktur jaringan tumbuhan.
3. Mengetahui
fungsi dari masing-masing jaringan pada tumbuhan.
4. Mengatahui
berbagai bentuk modifikasi epidermis.
5. Mempelajari
fungsi dari masing-masing bentuk modifikasi epidermis.
C. Waktu
Pelaksanaan
Hari, tanggal : Selasa, 4 Oktober 2016
Waktu : Pukul 15.00-16.00
Tempat : Ruang Praktikum
Biolgi SMA N 1 Bantul.
BAB II
ISI
A.
Dasar
Teori
Struktur dan Fungsi Jaringan pada Tumbuhan
Jaringan-jaringan pada tumbuhan ada yang bersifat meristematis,
yaitu jaringan muda yang masih aktif membelah dan ada juga yang bersifat permanen,
yaitu jaringan dewasa yang tidak membelah.
a.
Jaringan Meristem
Sel-sel penyusun jaringan meristem sangat aktif membelah
untuk menghasilkan sel baru. Karena itu, tidak salah bila disebut dengan jaringan
embrional. Ciri jaringan meristem antara lain: selnya kecil-kecil, dinding
sel tipis, inti sel besar, dan vakuola kecil. Kemudian, pada jaringan meristem
terdapat sel-sel yang selalu tetap. Sel tetap berfungsi untuk menghasilkan
sel-sel baru di dalam meristem. Menurut asal pembentuknya, jaringan meristem
dikelompokkan menjadi tiga macam, yakni promeristem, meristem primer, dan
meristem sekunder.
Promeristem merupakan jaringan meristem yang
sudah ada sejak tumbuhan berfase embrio. Adapun meristem primer, bisa
ditemukan pada tumbuhan dewasa. Meristem primer terletak pada ujung
batang dan ujung akar. Karena itu, tubuh tumbuhan bisa bertambah tinggi
dan panjang. Melalui sifatnya ini, meristem primer dinamakan juga meristem
apikal. Sel meristem primer berkembang menjadi meristem sekunder.
Sebagai contoh, kambium. Kambium merupakan jaringan yang dimiliki oleh
tumbuhan dikotil dan tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae). Kambium terdapat di
antara xilem dan floem.
Sementara itu, selain asal
pembentuknya, jaringan meristem juga dikelompokkan berdasarkan letaknya yaitu
meristem apikal, meristem interkalar, dan meristem lateral.
Meristem apikal disebut juga dengan meristem ujung. Meristem apikal terdapat pada
ujung akar dan ujung batang. Jaringan meristem interkalar disebut juga meristem
antara. Letak jaringan ini berada di antara jaringan permanen (jaringan
dewasa). Pertumbuhan meristem interkalar akan menghasilkan bunga. Selanjutnya,
bagian jaringan meristem yang lain adalah meristem lateral. Jaringan
meristem ini dinamakan juga meristem samping. Contohnya meristem lateral
pada kambium pembuluh dan kambium gabus.
b. Jaringan
Permanen
Berdasarkan kemam puan
membelahnya, tumbuhan memiliki jaringan permanen. nama lain jaringan permanen
adalah jaringan dewasa. Sifat jaringan permanen yakni non meristematik.
Artinya, sel jaringan permanen tidak mampu tumbuh dan berkembang lagi. Hanya
membentuk struktur tubuh tumbuhan dengan fungsi tertentu saja. Penyusun
jaringan permanen meliputi jaringan epidermis, jaringan parenkim, jaringan
penyokong, jaringan pengangkut, dan jaringan gabus.
1) Jaringan
Epidermis
Asal kata “epidermis” adalah epi
artinya di atas dan derma artinya kulit yang berasal dari Yunani.
Sesuai namanya, jaringan epidermis dalam tubuh tumbuhan berfungsi sebagai
penutup dan pelindung jaringan lainnya, terutama pada jaringan muda yang masih
memungkinkan mengalami perkembangan dan pertumbuhan. Karena itu, jaringan
epidermis terletak pada lapisan terluar akar, batang, dan daun. Ciri jaringan
epidermis antara lain selnya hidup dan tersusun rapat, tidak memiliki klorofil
dan berbentuk balok.
Jaringan epidermis juga mampu
melakukan diferensiasi epidermis. Karena itu, jaringan epidermis pada tumbuhan
tertentu memiliki stomata, sel kipas, sel gabus, sel
kersik, trikomata, spina, dan velamen. Derivat-derivat
ini dapat ditemukan baik pada akar, batang, maupun daun.
Stomata adalah celah yang terdapat
pada epidermis organ tumbuhan. Pada semua tumbuhan yang berwarna hijau, lapisan
epidermis mengandung stomata paling banyak pada daun. Stomata terdiri atas
bagian-bagian yaitu sel penutup, bagian celah, sel tetangga, dan ruang udara
dalam. Sel tetangga berperan dalam perubahan osmotik yang menyebabkan gerakan
sel penutup yang mengatur lebar celah. Sel penutup dapat terletak sama tinggi
dengan permukan epidermis (panerofor) atau lebih rendah dari permukaan
epidermis (kriptofor) dan lebih tinggi dari permukaan epidermis
(menonjol). Pada tumbuhan dikotil, sel penutup biasanya berbentuk seperti
ginjal bila dilihat dari atas. Sedangkan pada tumbuhan rumput-rumputan memiliki
struktur khusus dan seragam dengan sel penutup berbentuk seperti halter dan dua
sel tetangga terdapat masing-masing di samping sebuah sel penutup. Fungsi stomata adalah sebagai
tempat terjadinya respirasi (pertukaran gas) dan juga transpirasi (proses
penguapan air).
Trikoma terdiri atas sel tunggal
atau banyak sel. Struktur yang menyerupai trikoma, tetapi tidak besar dan
terbentuk dari jaringan epidermis atau di bawah epidermis disebut emergensia,
sedangkan apabila terbentuk dari jaringan stele disebut spina. Peranan
trikoma bagi tumbuhan, antara lain sebagai berikut :
a)
Trikoma yang terdapat pada epidermis
daun berfungsi untuk mengurangi penguapan.
b)
Menyerap air serta garam-garam
mineral.
c)
Mengurangi gangguan hewan.
Trikoma dibedakan menjadi dua, yaitu :
·
Trikoma Glanduler
Trikoma glanduler merupakan trikoma
yang dapat menghasilkan sekret. Trikoma glanduler dapat bersel satu atau
banyak. Tumbuhan yang memiliki trikoma glanduler, contohnya, tembakau (Nicotiana
tabacum) yang terletak pada daunnya.
Macam-macam trikoma glanduler antara
lain:
§ trikoma
hidatoda, terdiri atas sel tangkai dan beberapa sel kepala dan mengeluarkan
larutan yang berisi asam organik;
§ kelenjar
madu, berupa rambut bersel satu atau lebih dengan plasma yang kental dan mampu
mengeluarkan madu ke permukaan sel permukaan sel;
§ kelenjar
garam terdiri atas sebuah sel kelenjar besar dengan tangkai yang pendek.
§ Rambut
gatal, berupa sel tunggal dengan pangkal berbentuk kantong dan ujung runcing.
Isi sel menyebabkan rasa gatal.
·
Trikoma Nonglanduler
Trikoma ini tidak menghasilkan sekret. Macam-macam Trikoma
nonglanduler, antara lain:
§ rambut sisik, misalnya pada daun
durian;
§ rambut bercabang, misalnya pada daun
waru;
§ rambut akar.
Salah
satu bentuk diferensiasi epidermis yang lain adalah
sel kipas. Sel kipas terdapat pada epidermis atas daun rumput-rumputan
(Gramineae atau Cyperaceae). Sebagai contoh, sel kipas pada rumput teki dan
daun bambu. Sel kipas bentuknya lebih besar dibanding sel epidermis, dinding
sel tipis dan bisa mengempis. Daun rumput teki, bambu, dan sejenisnya dapat
menggulung untuk mengurangi penguapan.
Sel
epidermis daun atas juga mengalami diferensiasi. Lapisan kutikula (senyawa
lemak), misalnya, merupakan zat kutin yang mengalami penebalan, Contohnya daun
pohon nangka. Semen-tara lapisan lilin dapat ditemukan pada epidermis bawah
daun. Misalnya saja, lapisan lilin pada daun pisang.
Kemudian,
bentuk diferensiasi epidermis yang lain adalah duri pada batang atau cabang
tumbuhan. Duri (spina) merupakan modifikasi sel epidermis yang
terdapat padatumbuhan tertentu. Duri tumbuhan terbagi dalam dua jenis, yakni
duri asli dan duri palsu. Duri asli dibentuk oleh jaringan di dalam
stele batang. Misalnya, duri pada tanaman bunga kertas Bougainvillea).
Sedangkan duri palsu dibentuk oleh jaringan di bawah epidermis yaitu jaringan
korteks batang. Contohnya, duri pada batang tumbuhan mawar.
Velamen
merupakan modifikasi sel
epidermis yang terdapat pada akar udara tanaman anggrek. Epidermis dan akar
anggrek disebut epidermis
ganda atau multipel epidermis. Velamen berfungsi sebagai
tempat menyimpan air.
Berikutnya
adalah sel kersik. Sel kersik merupakan hasil modifikasi sel epidermis
pada batang Graminae. Sel kersik mengandung zat kersik atau silika
(SiO2). Batang tebu adalah tanaman yang banyak mengandung sel ini. Karenanya,
permukaan batang tebu menjadi keras.
2) Jaringan
Dasar
Jaringan yang termasuk ke dalam jaringan dasar adalah
jaringan parenkim. Sel-sel parenkim memiliki dinding yang tipis dengan
ruang antarsel yang besar. Parenkim disebut jaringan dasar karena hampir
terdapat di setiap bagian tumbuhan. Jaringan parenkim terletak di antara
epidermis dan pembuluh angkut, serta terletak di empulur batang. Pada
daun, jaringan parenkim berada
pada mesofil daun. Jaringan ini dapat berdiferensiasi menjadi jaringan tiang
dan jaringan bunga karang. Oleh karena itu, jaringan parenkim memiliki fungsi
sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis. Selain itu, jaringan parenkim
berfungsi sebagai tempat penyimpanan makanan cadangan pada buah dan biji.
3) Jaringan
Penguat
Tumbuhan bisa berdiri tegak karena
adanya jaringan penguat. Selain
itu, jaringan penguat berfungsi menyokong bagian-bagian tumbuhan, misalnya daun
dan batang. Jaringan penguat dibedakan menjadi jaringan kolenkim dan jaringan
sklerenkim.
Jaringan kolenkim terdiri atas sel-sel yang dinding sel
primernya mengalami penebalan. Penebalan ini lebih banyak terjadi di sudut sel.
Jaringan kolenkim terletak di sebelah dalam jaringan epidermis. Sel-sel pada
jaringan sklerenkim memiliki sifat kaku dan dinding sel sekunder yang tebal.
Dinding sel yang tebal tersebut mengandung lignin. Jaringan sklerenkim terdapat
pada organ-organ tumbuhan yang telah dewasa, seperti daun, batang, akar, dan
kulit kayu.
4) Jaringan
Pengangkut
Jaringan pengangkut berfungsi untuk mengangkut air, mineral,
dan zat-zat makanan hasil fotosintesis. Jaringan pengangkut terdiri atas xilem
dan floem. Xilem merupakan
jaringan kompleks yang tersusun atas dua tipe sel, yaitu trakeid dan unsur
pembuluh (vessel element). Keduanya memiliki dinding sel yang
mengandung lignin. Trakeid merupakan sel yang panjang dan tipis dengan ujung
yang runcing. Unsur pembuluh adalah sel yang lebar dan pendek dengan ujung
tidak terlalu runcing. Berfungsi mengalirkan air dari akar menuju batang dan
daun.
Floem berfungsi mengangkut zat hasil fotosintesis dari daun
ke seluruh bagian tumbuhan. Floem tersusun atas pembuluh tapis, sel
pengiring, serabut floem, dan parenkim floem. Pembuluh tapis
tersusun atas sel-sel yang berbentuk tabung dengan ujung berlubang. Sama
seperti trakeid, sel-sel pada pembuluh tapis saling berhubungan membentuk
saluran tempat pengangkutan zat-zat hasil fotosintesis. Adapun sel pengiring
adalah sel-sel berbentuk tabung yang lebih besar daripada sel-sel pada pembuluh
tapis. Sel pengiring berfungsi memberi makanan dan mengatur aktivitas pembuluh
tapis.
B. Alat dan Bahan
Alat :
·
Mikroskop.
·
Silet
·
Kaca benda
·
Kaca penutup preparat.
·
Pipet
Bahan :
·
Daun puring.
·
Daun jati.
·
Air
C.
Cara Kerja
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Letakkan mikroskop pada tempat yang
terdapat banyak cahaya.
3. Iris setipis mungkin bagian permukaan
atau bawah daun.
4. Letakkan irisan pada kaca benda,
kemudian tetesi dengan air lalu menutup irisan tersebut dengan kaca penutup preparat.
5. Amati irisan tersebut dengan
menggunakan mikroskop.
6.
Gambar hasil pengamatan irisan
tersebut pada sebuah kertas dan menentukan letak stomata.
7. Ulangi langkah 3 sampai langkah 5
untuk daun jati, akan tetapi bagian yang diiris adalah bagian tulang daun jati.
8. Gambar hasil pengamatan irisan
tersebut pada sebuah kertas dan menentukan letak trikoma.
D.
Hasil Pengamatan
Gambar pada Mikroskop
|
Gambar pada Pengamatan Mikroskop
|
Gambar
|
Stomata
Daun Puring
|
|
|
Trikoma Daun Jati
|
|
|
E.
Pembahasan
Modifikasi Epidermis
|
Struktur
|
Fungsi
|
1.
Stomata
Daun Puring
|
·
Pori
kecil yang diapit oleh dua sel penjaga.
·
Terdiri
atas bagian-bagian yaitu sel penutup, bagian celah, sel tetangga, dan ruang
udara dalam.
·
Sel-sel tersebut dapat membesar dan memipih sebagai akibat
perubahan kandungan air di dalamnya.
·
Di
dalam sel penjaga terdapat kloroplas.
·
o Biasanya terletak pada
epidermis bawah.
|
·
o Fungsi stomata adalah sebagai
tempat terjadinya respirasi (pertukaran gas) dan juga transpirasi (proses
penguapan air).
|
2.
Trikoma
Daun Jati
|
·
Trikoma
terdiri atas sel tunggal atau banyak sel.
·
Struktur
yang menyerupai trikoma, tetapi tidak besar dan terbentuk dari jaringan
epidermis atau di bawah epidermis disebut emergensia, sedangkan
apabila terbentuk dari jaringan stele disebut spina.
·
Trikoma
biasanya terletak pada akar, daun, batang, bunga, buah, maupun biji.
·
Pada
sel epidermis, trikoma muncul dari epidermis atas.
·
o Ada trikoma yang mempunyai
kelenjar sekretori dan ada juga yang tidak.
|
·
Trikoma
yang terdapat pada epidermis daun berfungsi untuk mengurangi penguapan.
·
Menyerap
air serta garam-garam mineral.
·
Mengurangi
gangguan hewan.
·
Trikoma
mampu meneruskan rangsang dari luar dan membantu
penyebaran biji.
|
BAB III
KESIMPULAN
Jaringan epidermis dalam tubuh tumbuhan berfungsi sebagai
penutup dan pelindung jaringan lainnya, terutama pada jaringan muda yang masih
memungkinkan mengalami perkembangan dan pertumbuhan. Jaringan epidermis juga
mampu melakukan diferensiasi epidermis. Karena itu, jaringan epidermis pada
tumbuhan tertentu memiliki stomata, sel kipas, sel gabus, sel
kersik, trikomata, spina, dan velamen. Derivat-derivat
ini dapat ditemukan baik pada akar, batang, maupun daun.
Stomata adalah celah yang terdapat pada epidermis organ
tumbuhan atau pori
kecil yang diapit oleh dua sel penjaga. Terdiri atas bagian-bagian yaitu sel penutup, bagian celah,
sel tetangga, dan ruang udara dalam. Sel-sel
tersebut dapat membesar dan memipih sebagai akibat perubahan kandungan air di
dalamnya. Di dalam sel penjaga terdapat kloroplas. Biasanya
terletak pada epidermis bawah.
Fungsi stomata adalah sebagai
tempat terjadinya respirasi (pertukaran gas) dan juga transpirasi (proses
penguapan air).
Trikoma terdiri atas sel tunggal atau banyak sel. Trikoma
terdiri atas sel tunggal atau banyak sel. Struktur yang menyerupai trikoma,
tetapi tidak besar dan terbentuk dari jaringan epidermis atau di bawah
epidermis disebut emergensia, sedangkan apabila terbentuk dari jaringan
stele disebut spina. Trikoma
biasanya terletak pada akar, daun, batang, bunga, buah, maupun biji. Pada
sel epidermis, trikoma muncul dari epidermis atas. Ada trikoma yang
mempunyai kelenjar sekretori dan ada juga yang tidak.
Peranan trikoma bagi tumbuhan, antara lain sebagai berikut :
a.
Trikoma yang terdapat pada epidermis
daun berfungsi untuk mengurangi penguapan.
b. Menyerap air serta garam-garam
mineral.
c.
Mengurangi gangguan hewan.
d. Trikoma mampu meneruskan rangsang
dari luar dan membantu penyebaran biji.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Idun Kistinnah, Endang
Sri Lestari.2009.Biologi Makhluk Hidup dan Lingkungannya SMA/MA Kelas XI.Jakarta:
Pusat Perbukuan DepDikNas (BSE).
2.
Rochmah, Siti
Nur.2009.Biologi SMA/MA Kelas XI.Jakarta: Pusat Perbukuan DepDikNas
(BSE).
3.
Firmansyah,
Rikky.2009.Mudah dan Aktif Belajar Biologi untuk Kelas XI SMA/MA Program
Ilmu Pengetahuan Alam.Jakarta: Pusat Perbukuan DepDikNas (BSE).
No comments:
Post a Comment