MAKALAH PKN WAWASAN NUSANTARA
by Ifti Luthviana Dewi
iftiluthviana@gmail.com
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar dengan
segala potensi yang ada. Sumber daya alam yang melimpah ruah, keberagaman
bahasa, keanekaragaman budaya, tersebarnya suku bangsa nan unik disetiap pulau,
budaya yang tak ada habisnya dan keberagaman agama yang ada. Betapa besar dan
indahnya Indonesia yang khas dengan segala budaya yang ada dalam setiap relung
jiwa masyarakatnya.
Namun hal yang jauh lebih buruk terjadi pada bangsa
besar ini, elite yang penuh dengan kasus korupsi telah menggerogoti keindahan
Indonesia yang berdampak pada kesengsaraan rakyat Indonesia. Rakyat terlantar, banyak hal yang memukul roda perkonomian
rakyat. Rakyat yang daerahnya kaya sumber daya alam harus mengalami kelaparan,
busung lapar, penyakit merajalela. Permasalahan lain adalah penggusuran dengan
ganti rugi yang tidak mencukupi, harga barang-barang membumbung tinggi,
biaya berobat yang mahal, pendidikan mahal akibatnya rakyat menjadi
bodoh. Rakyat menuntut kemerdekaan karena ketidak adilan, sumber daya alam
dikuras oleh negara asing sementara Indonesia hanya mendapatkan sebagian kecil.
Menyadari hal itu
negara merasa sangat perlu untuk mewujudkan persamaan cara pandang terhadap
seluruh komponen negaranya, supaya tidak terjadi visi ganda dari masing-masing
komponen bangsa. Setiap anggota masyarakat negara Indonesia diharapkan memiliki
cara pandang yang sama, yang diharapkan mampu menumbuhkan rasa cinta, memiliki,
dan akhirnya kesatuan untuk menjaga dan mempertahankan negara Indonesia ini
sebagai sebuah kesatuan yang meliputi bumi, langit, udara, dan segala
kekayaannya. Hal inilah yang disebut dengan wawasan nusantara.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian wawasan nusantara?
2. Apa fungsi dan tujuan wawasan nusantara?
3. Bagaimanakah penerapan wawasan nusantara dalam kehidupan berbangsa?
4. Bagaimanakah kontribusi wawasan
nusantara terhadap kesatuan dan persatuan Indonesia?
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian wawasan nusantara
Menurut
Samsul Wahidin (2010: 46), wawasan nusantara adalah cara pandang, cara
memahami, cara menghayati, cara bersikap, bertindak, berpikir dan bertingkah
laku bagi Bangsa Indonesia sebagai hasil interaksi proses-proses psikologis,
sosiokultural dalam arti yang luas dengan aspek-aspek asta grata.
Munadjat
Danusaputro (1981:34) mengemukakan pengertian wawasan nusantara sebagai cara
pandang Bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensi yang
serba terhubung serta pemekarannya di tengah-tengah lingkungan tersebut
berdasarkan asas nusantara. Asas nusantara merupakan suatu ketentuan dasar yang
harus ditaati, dipatuhi dan dipelihara agar kepentingan nasional bisa terwujud.
Kepentingan tersebut tentunya agar tujuan dari perjuangan Bangsa Indonesia atau
tujuan nasional bisa tercapai. Cara pandang Bangsa Indonesia tentang diri dan
lingkungannya juga harus sesuai dengan ide nasional Pancasila, sebagai aspirasi
suatu bangsa yang merdeka, berdaulat dan bermartabat di tengah-tengah lingkungannya,
yang menjiwai tindak kebijaksanaan dalam mencapai tujuan perjuangan bangsa
(Noor Ms Bakry, 1996: 20).
Hakekat wawasan nusantara adalah wawasan persepsi pada segenap
komponen bangsa Indonesia sebagai dasar bagi terbangunnya rasa dan semangat
nasional yang tinggi dalam semua aspek kehidupan nasional. wawasan nusantara
merupakan norma-norma dasar yang perlu dipahami agar dapat dihayati cara
pandang secara utuh dan menyeluruh meliputi, kepentingan bersama, keadilan,
kesetiaan. Arah pandang wawasan nusantara untuk kepentingan nasional baik ke
dalam untuk menjamin terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa, serta kesatuan
wilayah maupun keluar demi terjaminnya kepentingan nasional dalam suasana dunia
yang serba berubah.
2. Isi, Fungsi dan Tujuan Wawasan Nusantara
Fungsi wawasan nusantara sendiri bagi bangsa Indonesia yaitu disatu
sisi merupakan pedoman dan rambu-rambu, sedangkan disisi lain menjadi penggerak
dan pendorong dalam mencapai tujuan nasional dalam rangka mewujudkan cita-cita
nasional bangsa Indonesia. wawasan nusantara bertujuan untuk memantapkan
rasa dan sikap nasional yang tinggi, rasa senasib sepenanggungan, sebangsa
setanah air, satu tekad bersama yang lebih mengutamakan kepentingan nasional
dari pada kepentingan orang perorangan kelompok, golongan, suku bangsa atau
daerah di segala bidang/aspek kehidupan nasional untuk mencapai tujuan
nasional.
Tujuan wawasan
nusantara adalah mewujudkan nasionalisme yang tinggi dari segala aspek
kehidupan rakyat indonesia yang mengutamakan kepentingan nasional dari pada
kepentingan perorangan, kelompok, golongan, suku bangsa atau daerah.
Kepentingan tersebut tetap dihargai agar tidak bertentangan dari kepentingan
nasional.
3. penerapan wawasan nusantara dalam kehidupan berbangsa
nilai-nilai yang mendasari terciptanya pengembangan wawasan
nusantara
Ø Penerapan Hak Asasi Manusia (HAM), seperti memberi kesempatan
menjalankan ibadah sesuai dengan agama masing- masing. Seperti yang kita tahu
bahwa Hak Asasi Manusia merupakan hak manusia sejak lahir. Jadi manusia itu
bebas menentukan sendiri kehidupannya, seperti : menjalakan ibadah sesuai
dengan agama masing-masing yang mereka anut.
Ø Mengutamakan kepentingan masyarakat daripada individu dan golongan.
Hidup di Dunia ini memang kita sebagai bangsa Indonesia mempunyai banyak
kepentingan, namun alangkah lebih baiknya jika kita mendahulukan kepentingan
masyarakat dari pada kepentingan pribadi, karena kita sebagai makhluk ekonomi
yang selalu membutuhkan bantuan orang lain. Salah satu contohnya dengan hidup
bermasyarakat guna mengembangkan wawasan nusantara di Indonesia.
Ø Pengambilan keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat.
Musyawarah untuk mufakat, kalian pasti sudah sering mendengar kalimat tersebut.
Musyawarah memang salah satu jalan yang paling dapat dipercaya dalam mengambil
sebuah keputusan. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi kecurangan atau
kesalahpahaman terhadap keputusan yang diambil.
Pada dasarnya, penerapan wawasan
nusantara harus tercermin pada pola pikir, pola sikap dan pola tindak yang
senantiasa mendahulukan kepentingan bangsa dan negara kesatuan Republik
Indonesia daripada kepentingan pribadi atau kelompok sendiri. Semua itu menggambarkan rasa, paham dan semangat kebangsaan atau
nasionalisme yang tinggi sebagai identitas atau jati diri bangsa Indonesia. Bangsa
Indonesia yang memandang Indonesia sebagai satu kesatuan wilayah, meliputi
tanah (darat), air (laut) termasuk dasar laut dan tanah di bawahnya dan udara
diatasnya secara tidak terpisahkan, yang menyatukan bangsa dan negara secara
utuh menyeluruh mencakup segenap bidang kehidupan nasional.
Penerapan wawasan nusantara dalam pembangunan negara di berbagai bidang
tampak pada berbagai proyek pembangunan sarana dan prasarana ekonomi,
komunikasi dan transportasi. Penerapan di bidang sosial dan budaya terlihat pada kebijakan untuk
menjadikan bangsa Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika tetap merasa sebangsa,
setanah air, senasib sepenanggungan dengan asas pancasila. Penerapan wawasan nusantara di bidang pertahanan
keamanan terlihat pada kesiapsiagaan dan kewaspadaan seluruh rakyat melalui
sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta untuk menghadapi berbagai ancaman
bangsa dan Negara.
4.
Kontribusi
Wawasan Nusantara Terhadap Kesatuan dan Persatuan Indonesia
Wawasan nusantara berperan penting bagi kedaulatan suatu negara. Karena wawasan nusantara sangat berperan penting untuk membangun
jiwa dan menumbuhkan rasa cinta tanah air. Dengan ditanamkanya wawasan
nusantara sejak dini akan menciptakan suatu pola pikir dimana bahwa seluruh
kekayaan bangsa indonesia ini baik dari sumber daya alamnya maupun dari sumber
daya manusiaanya/budayanya yang merupakan warisan nenek moyang pejuang pendiri
bangsa harus dijaga, dirawat dan dilindungi dengan segenap jiwa raga dari
tangan negara lain yang ingin merusak bangsa dan negara Indonesia tercinnta
ini. Indonesia merupakan bangsa yang kaya dan subur sehingga sudah pasti banyak
negara lain yang tergiur dengan segala kekayaan dan potensi luar biasa yang
dimiliki bangsa indonesia. Wawasan nusantara yang ditanamkan pada generasi
penerus bangsa ini akan mebentuk dan membangun jiwa nasionalisme dan rasa
bersatu untuk bersama-sama menjaga tanah air dari segala ancaman negara lain
baik secara langsung maupun tidak langsung.
Pengetahuan tentang nusantara sangatlah penting demi terciptanya
bangsa yang maju, kuat dan tangguh. Untuk menjadi bangsa yang tangguh jiwa rela
berkorban untuk negara harus muncul dan ada pada setiap warga negara. Untuk itu
Pendidikan Bela Negara harus diberikan sejak dini kepada generasi muda saat
ini. Dalam penyampaiannyapun tentunya menggunakan sistem pembelajaran
constructive and active learning, yang berarti serangkaian aktivitas belajar
dibuat sehingga para peserta mampu secara otomatis mengetahui apa itu wawasan
kejuangan, kebangsaan dan nusantara tanpa diberitahu oleh penyelenggara.
Berbeda dengan passive learning seperti model perkuliahan di ruangan yang
menuangi peserta bagaikan sebuah teko (guru) berisi air penuh mengalirkan air
ke gelas (murid) yang kosong. Ini namanya spoonfeeding. Tak akan berhasil
mencapai sasaran pembelajaran, yakni nasionalisme.
Sehingga Wawasan Nusantara/pengetahuan
Nusantara harus benar-benar diwariskan kepada generasi muda yang merupakan tiang bangsa
kemudian diterapkan dalam sikap dan tingkah laku sebagai bangsa Indonesia yang
terdiri dari berbagai ragam suku, ras dan budaya yang memiliki ciri khas
daerahnya masing-masing namun tetap memiliki rasa satu kesatuan yang kuat untuk
menjaga tanah air dari ancaman bangsa lain. Salah satu manfaat paling nyata
dari penerapan Wawasan Nusantara. Khususnya di bidang wilayah. Adalah
diterimanya konsepsi nusantara di forum internasional. Sehingga terjaminlah
integritas wilayah territorial Indonesia. Laut nusantara yang semula dianggap
“laut bebas” menjadi bagian integral dari wilayah Indonesia. Pertambahan luas
wilayah sebagai ruang lingkup tersebut menghasilkan sumber daya alam yang
mencakup besar untuk kesejahteraan bangsa Indonesia. Pertambahan luas wilayah
tersebut dapat diterima oleh dunia internasional terutama negara tetangga yang
dinyatakan dengan persetujuan yang dicapai.
No comments:
Post a Comment