Contoh Laporan Praktikum Bio Respirasi

 LAPORAN PRAKTIKUM
SISTEM RESPIRASI MAKHLUK HIDUP

DASAR TEORI

A. Pernapasan (Respirasi)

Bernafas artinya melakukan pertukaran gas, yaitu mengambil oksigen (O2) ke dalam paru-paru yang disebut proses inspirasi dan mengeluarkan karbondioksida (CO2) serta uap air (H2O) yang disebut proses ekspirasi. Sedangkan respirasi adalah seluruh proses sejak pengambilan O2 untuk memecah senyawa-senyawa organik menjadi CO2, H2O dan energi. Pertukaran gas O2 dan gas CO2 berlangsung melalui proses difusi. Alat-alat pernafasan dapat berupa paru-paru, insang, trakea maupun bentuk lain yang dapat melangsungkan pertukaran gas O2 dan gas CO2. Respirasi dapat berlangsung dengan 2 cara, yaitu :

1. Respirasi Aerob (Oksidasi) Proses ini merupakan pemecahan molekul dengan menggunakan oksigen, reaksi umumnya sebagai berikut: C6H12O6 + 6O2 → 6CO2 + 6H2O + 675 kalori Pada umumnya dalam keadaan normal manusia menggunakan cara ini.

2. Respirasi Anaerob Proses ini merupakan pemecahan molekul tidak menggunakan oksigen. Reaksi umumnya sebagai berikut: C6H12O6 → 2C2H5OH + CO2 + 28 Kalori Pada proses respirasi anaerob terjadi pemecahan molekul yang sempurna, karena masih dihasilkan zat organik sehingga energinya belum terbebaskan semua. Pada proses tersebut hanya terhenti sampai glikolisis dan terbentuk asam laktat, sehingga energi yang dihasilkan sedikit dan dampaknya mengakibatkan kelelahan pada tubuh. Proses ini umumnya terjadi pada organism tingkat rendah, yaitu pada ragi dan bakteri. Pada organisme tingkat tinggi proses ini hanya berlangsung dalam keadaan darurat, yaitu apabila persediaan oksigen kurang mencukupi. Ini terjadi ketika otot bekerja terlalu keras dan berlebih.

B. Pernapasan pada Serangga

Insecta (serangga) bernafas dengan menggunakan tabung udara yang disebut trakea. melalui lubang-lubang kecil pada eksoskeleton yang disebut stigma atau spirakel. Stigma dilengkapi dengan bulu-bulu untuk menyaring debu. Stigma dapat terbuka dan tertutup karena adanya katup-katup yang diatur oleh otot. Tabung trakea bercabang-cabang ke seluruh tubuh. Cabang terkecil berujung buntu dan berukuran ±0,1 nanometer. Cabang ini disebut trakeolus; berisi udara dan cairan. Oksigen larut dalam cairan ini kemudian berdifusi ke dalam sel-sel di dekatnya. Jadi, pada insect, oksigen tidak diedarkan melalui darah, tetapi melalui trakea. Pada belalang misalnya, keluar masuknya udara ke dalam trakea diatur oleh kontraksi otot perut. Ketika otot kendur, volume perut normal dan udara masuk. Ketika otot berkontraksi sehingga udara keluar. Udara masuk melalui empat pasang sigma depan dan keluar melalui enam pasang stigma abdomen. Dengan demikian, udara yang miskin oksigen tidak akan bercampur dengan udara kaya karbondioksida yang masuk.

C. Belalang

Belalang adalah serangga herbivora dari subordo Caelifera dalam ordo Orthoptera. Serangga ini memiliki antena yang hampir selalu lebih pendek dari tubuhnya dan juga memiliki ovipositor pendek. Suara yang ditimbulkan beberapa spesies belalang biasanya dihasilkan dengan menggosokkan femur belakangnya terhadap sayap depan atau abdomen (disebut stridulasi), atau karena kepakan sayapnya sewaktu terbang. Femur belakangnya umumnya panjang dan kuat yang cocok untuk melompat. Serangga ini umumnya bersayap, walaupun sayapnya kadang tidak dapat dipergunakan untuk terbang. Belalang betina umumnya berukuran lebih besar dari belalang jantan.

D. Kecambah

Kecambah adalah tumbuhan (sporofit) muda yang baru saja berkembang dari tahap embrionik di dalam biji. Tahap perkembangannya disebut perkecambahan dan merupakan satu tahap kritis dalam kehidupan tumbuhan. Kecambah biasanya dibagi menjadi tiga bagian utama: radikula (akar embrio), hipokotil, dan kotiledon (daun lembaga). Dua kelas daritumbuhan berbunga dibedakan dari cacah daun lembaganya : monokotil dan dikotil. Tumbuhan berbiji terbuka lebih bervariasi dalam cacah lembaganya. Kecambah pinus misalnya dapat memiliki hingga delapan daun lembaga. Beberapa jenis tumbuhan berbunga tidak memiliki kotiledon, dan disebut akotiledon. Kecambah melakukan pernapasan untuk mendapatkan energi yang dilakukan dengan melibatkan gas oksigen (O2) sebagai bahan yang diserap/diperlukan dan menghasilkan gas karbondioksida (CO2), air (H2O) dan sejumlah energi.

RESPIRASI TUMBUHAN

 

UJI PRAKTIKUM

TUJUAN: untuk mengetahui respirasi pada tumbuhan

ALAT & BAHAN:

1.      Kecambah 250 gr

2.      Lilin 2 buah

3.      Korek api

4.      Gelas ukur

5.      Timbangan

CARA KERJA:

1.      Ambil kecambah menjadi 2 bagian (lebih banyak dan lebih sedikit)

2.      Timbanglah masing-masing kecambah menggunakan timbangan

3.      Stelah itu taruh 2 lilin di meja, lalu taburkan masing-masing kecambah tersebut ke setiap sisi lilin & usahakan agar jarak antara lilin yang satu dengan yang lain berjauhan agar dapar di bedakan mana kecambah yang lebih sedikit dengan kecambah yang banyak

4.      Nyalakan lilin dengan korek api lalu amati apa yang terjadi

5.      Catatlah hasil pengamatan

 

HASIL PENGAMATAN:

Tabel hasil pengamatan

Kecambah

Berat (gr)

Lama lilin padam (detik)

1

1,02

43 detik

2

1,08

41 detik

 

KESIMPULAN:

Dari hasil praktikum di atas kami menyimpulkan bahwa pada lilin yang kecambahnya lebihbanyak, lilin terlebih dahulu padam  pada detik ke 41 dan sedangkan pada lilin yang lebih sedikit kecambahnya lilin padam pada waktu selang 2 detik yaitu 43 detik

 

RESPIRASI SERANGGA

 

TUJUAN: 1. Mengetahui jumlah oksigen yang diperlukan serangga pada satuan waktu

2. mengetahui zat-zat yang dihasilkan sebagai sisa pernapasan

ALAT & BAHAN:

1.      Belalang (2 buah)

2.      Respirometer

3.      Vaselin/plastisin

4.      Larutan eosin

5.      Pipet tetes

6.      Stopwatch

7.      NaOH/KOH Kristal

8.      Kapas

9.      Timbangan

10.  Suntikan

 

CARA KERJA:

1.      mengambil 2 butir NaOH/KOH Kristal dan dibungkus dengan kapas

2.      memasukkan Kristal tersebut untuk mengetahui berat serangganya

3.      menimbang belalang bersama wadahnya, lalu timbanglah wadah tersebut untuk mengetahui berat serangganya

4.      memasukkan belalang ke dalam respirometer

5.      menutup respirometer dan pada pertemuan tabung respirometer dengan tutup berskala diolesi dengan vaselin

6.      menetesi ujung pipa berskala dengan larutan eosin

7.      mengamati kedudukan larutan eosin pada pipa berskala pada tiap 2 menit, perhitungan dimulai dari skala 0

8.      membuka respirometer dan memperhatikan dinding KOH respirometer sambil mengamati

9.      membuka kapas yang membungkus Kristal NaOH dan mengamati apakah ada perubahan yang tampak atau tidak!

 

 

HASIL PENGAMATAN:

Berat serangga

Pergeseran larutan eosin pada 2 menit ke…

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

1.      0,45 gr

17

27

35

42

48

55

61

67

72

78

2.      0,50 gr

2

3

3,5

8

15

18

23

25

27

29

 

1.      Dinding pada tabung respirometer basah

2.      NaOH pada kapas lama-lama akan habis

Factor-faktornya:

-berat belalang

-aktivitas

-usia

-jenis kelamin

 

PERTANYAAN:

1.      Apakah fungsi dari Kristal NaOH/KOH?

2.      Mengapa larutan eosin pada pipa berskala dapat bergeser?

 

JAWAB:

1.      Fungsi dari Kristal KOH/NaOH pada percobaan yaitu sebagai pengikat CO2agar organisme (belalang) tidak menghirup CO2 yang dikeluarkan setelah bernafas. Kristal KOH/NaOH dapat mengikat CO2karena bersifat hidroskopis. Reaksi antara KOH dengan CO2, sebagai berikut:

(i)          KOH + CO KHCO3

(ii)        KHCO+ KOH  K2CO3 + H2O

 

2.      Karena belalang berusaha menghirup oksigen dari luar melalui tabung kapiler berskala, sehingga setiap serangga memperoleh oksigen dan eosin akan bergerak.

 

No comments:

Ads