Contoh Laporan Praktikum Biologi Pembuktian Fotosintesis Menghasilkan Oksigen


LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI PEMBUKTIAN FOTOSINTESIS DAPAT MENGHASILKAN OKSIGEN 


KATA PENGANTAR

       

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala Rahmat, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah  ini dalam bentuk maupun isinya yang mungkin sangat sederhana. Makalah ini berisikan tentang informasi mengenai penelitian yang kami lakukan, yaitu pembuktian fotosintesis dapat menghasilkan oksigen.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh karena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu pedoman dan juga berguna untuk menambah pengetahuan bagi para pembaca.


 

Penulis

 

 

 

 

 


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................... i

KATA PENGANTAR............................................................................................ ii

DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii

BAB I. PENDAHULUAN     

1.1 Latar Belakang................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................. 1

1.3 Tujuan................................................................................................................ 2

1.4 Manfaat.............................................................................................................. 2

1.5 Hipotesis............................................................................................................ 2

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori................................................................................................... 3

BAB III. METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian................................................................................................... 6

3.2 Variabel Penelitian............................................................................................. 6

3.3 Alat dan Bahan.................................................................................................. 6

3.4 Waktu dan Tempat Penelitian............................................................................ 6

3.5 Langkah Kerja.................................................................................................... 6

BAB IV. PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian.................................................................................................. 8

4.2 Analisis Hasil Penelitian..................................................................................... 9

4.3 Pembahasan...................................................................................................... 10

4.4 Diskusi............................................................................................................. 10

BAB V. PENUTUP

5.1 Simpulan.......................................................................................................... 11

5.2 Saran................................................................................................................ 11

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 12

 

 


BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1  Latar Belakang

Setiap makhuk hidup memiliki beberapa ciri atau sifat dasar. Salah satu yang utama adalah makhluk hidup perlu makanan dan mengeluarkan zat sisa. Apabila kita cermati, sifat dasar tersebut mengarahkan kita kepada suatu mekanisme yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup yang disebut dengan metabolisme.

Metabolisme yang terjadi pada setiap jenis makhluk hidup tentunya tidak sama. Bergantung komponen penyusun makhluk hidup tersebut dari tingkat seluler hingga organisme. Dalam proses metabolisme terjadi berbagai reaksi kimia baik untuk menyusun maupun menguraikan senyawa tertentu. Proses penyusunan tersebut disebut anabolisme, sedang proses penguraiannya disebut katabolisme.

Salah satu contoh proses anabolisme yang sering kita dengar adalah proses fotosintesis. Fotosintesis adalah mengolah bahan sederhana menjadi bahan yang kompleks dengan bantuan cahaya pada tumbuhan. Bahan sederhana yang digunakan oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis adalah karbon dioksida dan air. Tumbuhan umumnya mendapatkan karbon dioksida dari udara dan mendapatkan air dari tanah. Karbon dioksida diubah menjadi gula. Hasil sampingan proses ini adalah gas oksigen.

Proses ini memerlukan energi alami yang didapat dari cahaya matahari. Cahaya matahari terdiri atas beberapa spektrum, masing-masing spektrum mempunyai panjang gelombang berbeda, sehingga pengaruhnya terhadap proses fotosintesis juga berbeda. Energi cahaya matahari ini diserap oleh klorofil yang terdapat pada tumbuhan. Proses Fotosintesis menghasilkan oksigen dan karbohidrat. Fotosintesis pada tumbuhan dilakukan pada siang hari dengan bantuan sinar matahari dan karbon dioksida serta mengeluarkan oksigen dan karbohidrat. Oksigen akan disebarkan ke luar tumbuhan sehingga manusia dapat menghirupnya untuk bernafas sedangkan karbohidrat digunakan oleh tumbuhan itu sendiri untuk pertumbuhan. Hampir semua makhluk hidup bergantung pada hasil fotosintesis. Sehingga fotosintesis menjadi sangat penting bagi kehidupan di bumi. Pada malam hari karena tidak ada cahaya matahari, tumbuhan mengambil oksigen dari udara dan mengeluarkan karbon dioksida.

Pengetahuan dalam memahami proses fotosintesis ini sangat penting selain sebagai dasar pengetahuan alam tetapi juga sebagai petunjuk bagi siswa dalam memahami materi anabolisme pada pelajaran biologi. Untuk itu diperlukan adanya suatu praktikum mengenai pembuktian bahwa fotosintesis menghasilkan oksigen.

1.2 Rumusan Masalah

·         Apakah oksigen merupakan hasil dari proses fotosintesis ?

·         Apakah panjang gelombang cahaya mempengaruhi terhadap pembentukan oksigen pada proses fotosintesis?

 

 

1.3 Tujuan

·         Membuktikan bahwa dalam proses fotosintesis menghasilkan oksigen

·         Mengetahui pengaruh panjang gelombang cahaya terhadap pembentukan oksigen pada proses fotosintesis

 

1.4 Manfaat Penelitian

·         Dapat membuktikan bahwa dalam proses fotosintesis menghasilkan oksigen

·         Dapat mengetahui pengaruh panjang gelombang cahaya terhadap pembentukan oksigen pada proses fotosintesis

 

1.5  Hipotesis

·         Dalam proses fotosintesis tersebut pasti akan menghasilkan oksigen karena pengertian dari Fotosintesis itu sendiri adalah suatu proses biologi yang kompleks dengan menggunakan energi matahari, CO2 dan H2O yang menghasilkan karbohidrat dan oksigen.

·         Jika Panjang gelombang cahaya yang diterima besar akan menghasilkan oksigen yang lebih banyak. Begitu juga sebaliknya, jika panjang gelombang cahaya yang diterima sedikit akan menghasilkan oksigen yang lebih sedikit pula.

 

 

 

 

BAB II

 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

Fotosintesis  merupakan proses konversi energi cahaya menjadi energi kimia. Daun merupakan organ utama dalam tubuh tumbuhan sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis. Pada kloroplas terjadi transformasi energi, yaitu energi cahaya (foton) sebagai energi kinetik berubah menjadi energi kimia sebagai energi potensial berupa ikatan senyawa organik pada glukosa. Dengan bantuan enzim-enzim, fotosintesis dapat berlangsung cepat dan efisien. 

Fotosintesis berperan penting bagi kehidupan organisme karena menyediakan oksigen yang diperlukan oleh organisme untuk proses pernapasan dan mendaur karbon dioksida (CO2) yang dihasilkan dari proses pernapasan.

reaksi fotosintesis dapat dituliskan sebagai berikut:

energi cahaya           

6CO2 + 6 H2O                                     C6H12O6 (glukosa) + 6O2

Klorofil

Sumber cahaya alami adalah matahari yang memiliki spektrum cahaya inframerah yang tidak tampak, merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu dan infra ungu yang tidak tampak. Spektrum cahaya yang digunakan dalam proses fotosintesis ialah spektrum cahaya yang tamapak (380-700nm), yaitu mulai dari ungu sampai merah. Inframerah dan infraungu tidak digunakan dalam fotosintesis. Masing-masing jenis cahaya berbeda pengaruhnya terhadap fotosintesis. Pigmen yang berbeda menyerap cahaya pada panjang gelombang yang berbeda. Cahaya yang jatuh kepermukaan daun hanya 1-2% yang digunakan untuk fotosintesis, sisanya dipantulkan, ditransmisikan, atau diserap dalam bentuk panas.

Fotosintesis hanya berlangsung pada sel yang memiliki pigmen fotosintetik. Kloroplas mengandung beberapa pigmen, misalnya klorofil alfa yang mampu menyerap cahaya biru-nila dan cahaya merah atau klorofl beta yang mampu menyerap cahaya biru. Klorofil alfa berperan langsung dalam reaksi terang. Klorofil adalah senyawa organik yang mengandung unsur C, H, O, dan N dengan satu atom Mg di tengah-tengah. 

Kloroplas ditemukan di jaringan mesofil daun. Pada jaringan mesofil terdapat 30-40 kloroplas. masing-masng kloroplas terdiri atas setumpuk piringan bulat kecil yang disebut tilakoid suatu pigmen hijau yang mengubah energi sinar matahari menjadi energi kimia sebagai pendorong proses fotosintesis. Dilihat dari strukturnya, kloroplas terdiri atas membran ganda yang melingkupi ruangan yang berisi cairan (stroma). Membran tersebut membentuk suatu sistem membran tilakoid yang berupa kantung. Kantung-kantung tersebut dapat berlapis-lapis hingga membentuk grana.  

Fotosintesis berlangsung dalam dua tahap yaitu:

·         Reaksi terang

Reaksi terang (karena memerlukan cahaya) adalah proses untuk menghasilkan ATP dan reduksi NADPH2 yang berlangsung di dalam membran tilakoid di grana.  Reaksi ini memerlukan molekul air. Proses diawali dengan penangkapan foton oleh pigmen sebagai antena. Pigmen klorofil menyerap lebih banyak cahaya terlihat pada warna biru (400-450 nanometer) dan merah (650-700 nanometer) dibandingkan hijau (500-600 nanometer). Cahaya hijau ini akan dipantulkan dan ditangkap oleh mata kita sehingga menimbulkan sensasi bahwa daun berwarna hijau. Fotosintesis akan menghasilkan lebih banyak energi pada gelombang cahaya dengan panjang tertentu. Hal ini karena panjang gelombang yang pendek menyimpan lebih banyak energi.

Di dalam daun, cahaya akan diserap oleh molekul klorofil untuk dikumpulkan pada pusat-pusat reaksi. Tumbuhan memiliki dua jenis pigmen yang berfungsi aktif sebagai pusat reaksi atau fotosistem yaitu fotosistem II dan fotosistem I. Fotosistem II terdiri dari molekul klorofil yang menyerap cahaya dengan panjang gelombang 680 nanometer, sedangkan fotosistem I menyerap cahaya dengan panjang 700 nanometer. Kedua fotosistem ini akan bekerja secara simultan dalam fotosintesis. Fotosintesis dimulai ketika cahaya mengionisasi molekul klorofil pada fotosistem II, membuatnya melepaskan elektron yang akan ditransfer sepanjang rantai transpor elektron. Energi dari elektron ini digunakan untuk fotofosforilasi yang menghasilkan ATP, satuan pertukaran energi dalam sel. Reaksi ini menyebabkan fotosistem II mengalami defisit atau kekurangan elektron yang harus segera diganti. Pada tumbuhan dan alga, kekurangan elektron ini dipenuhi oleh elektron dari hasil ionisasi air yang terjadi bersamaan dengan ionisasi klorofil. Hasil ionisasi air ini adalah elektron dan oksigen.

Oksigen dari proses fotosintesis hanya dihasilkan dari air, bukan dari karbon dioksida. Pada saat yang sama dengan ionisasi fotosistem II, cahaya juga mengionisasi fotosistem I, melepaskan elektron yang ditransfer sepanjang rantai transpor elektron yang akhirnya mereduksi NADP menjadi NADPH.

·         Reaksi gelap

reaksi gelap terjadi di dalam stroma. Reaksi yang membentuk gula dari bahan dasar CO2 yang diperoleh dari udara dan energi yang diperoleh dari reaksi terang. Reaksi ini disebut reaksi gelap karena tidak bergantung pada ada tidaknya cahaya sehingga dapat terjadi meskipun dalam keadaan gelap (tanpa cahaya). Tetapi tidak dapat berlangsung jika belum terjadi siklus terang karena energi yang dipakai berasal dari reaksi terang.

            Ada dua macam siklus, yaitu siklus Calin Benson dan siklus Hatch Slack. Pada siklus Calin Benson, tumbuhan menghasilkan senyawa dengan jumlah atom karbon tiga, yaitu senyawa 3-fosfogliserat. Siklus ini dibantu oleh enzim rubisco. Pada siklus Hatch Slack, tumbuhan menghasilkan senyawa dengan jumlah atom karbon empat. Produk akhir siklus gelap diperoleh glukosa yang dipakai tumbuhan untuk aktivitasnya atau disimpan sebagai cadangan energi.

Fotosintesis dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:

·         Faktor dalam

1.      Klorofil

semakin banyak jumlah klorofil dalam daun maka proses fotosintesis berlangsung semakin cepat. Umur daun juga mempengaruhi laju fotosintesis. Semakin tua daun, kemampuan berfotosintesis semakin berkurang karena adanya perombakan klorofil dan berkurangnya fungsi kloroplas. 

·         Faktor luar

1.      Intensitas cahaya

Energi cahaya yang diserap tumbuhan bergantung pada intensitas cahaya, panjang gelombang cahaya, dan lamanya penyinaran. Semakin rendah intensitas cahaya, semakin rendah laju fotosintesis karena energi yang diserap tidak mencukupi untuk fotosintesis. semakin tinggi intensitas cahaya matahari maka semakin banyak energi cahaya yang diserap oleh klorofil.

2.      Konsentrasi karbondioksida

Semakin banyak karbon dioksida di udara, makin banyak jumlah bahan yang dapat digunakan tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis. Laju fotosintesis dapat ditingkatkan dengan meningkatnya kadar karbondioksida udara. Akan tetapi, bila kadarnya terlalu tinggi dapat meracuni atau menyebabkan stomata tertutup, sehingga laju fotosintesis terganggu.

3.      Suhu

Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada suhu optimal. laju fotosintesis meningkat seiring dengan meningkatnya suhu hingga batas toleransi enzim. Semakin tinggi suhu semakin tinggi laju fotosintesis, demikian juga sebaliknya. Namun bila siuhu terlalu tinggi, fotosintesis akan  berhenti karena enzim-enzim yang berperan dalam fotosintesis rusak. Oleh karena itu tumbuhan menghendaki suhu optimum (tidak terlalu rendah atau terlalu tinggi) agar fotosintesis berjalan secara efisien

4.      Kadar air

Kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup, menghambat penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi laju fotosintesis.

5.      Kadar fotosintat (hasil fotosintesis)

Jika kadar fotosintat seperti karbohidrat berkurang, laju fotosintesis akan naik. Bila kadar fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju fotosintesis akan berkurang.

6.      Tahap pertumbuhan

Penelitian menunjukkan bahwa laju fotosintesis jauh lebih tinggi pada tumbuhan yang sedang berkecambah dibandingkan  dengan tumbuhan dewasa. Hal ini mungkin dikarenakan tumbuhan  berkecambah memerlukan lebih banyak energi dan makanan untuk tumbuh.

7.      Kadar oksigen

Bila kadar oksigen dari udara diturunkan dari 20% menjadi 1%, maka fotosintesis akan naik menjadi 30%. Jadi Oksigen mempunyai daya penghambat fotosintesis.

8.      Kandungan hara dalam tanaman

Unsur Mg dan N sangat dibutuhkan dalam pembentukan klorofil. Apabila unsur Mg dan N tidak cukup banyak tersedia, maka pembentukan klorofil terhambat. Hal ini dapat berdampak pada penurunan laju fotosintesis.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

·         Eksperimen

 

3.2 Variabel Penelitian

·         Variabel bebas: warna plastik (biru tua, merah, dan bening)

·         Variabel terikat: jumlah gelembung yang dihasilkan dan panjang kolom udara yang terbentuk di ujung tabung reaksi.

·         Variabel kontrol: jenis tanaman yang digunakan (Hydrilla verticillata), intensitas cahaya.

 

3.3 Alat dan Bahan

·         Tiga buah tabung reaksi

·         Tiga buah gelas beker 1.000 ml

·         Tiga buah corong kaca

·         Kawat kecil

·         Air

·         Tanaman Hydrilla verticillata

·         Plastik transparasi berwarna biru tua, merah, dan bening.

 

3.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian

Waktu             : 11.35 – 13.05 WIB

Tanggal           : rabu, 23 Oktober 2013

Tempat            : di laboratorium SMAN 3 BANGKALAN

 

3.5 Langkah Kerja           

·         Merangkai alat dan bahan seperti berikut sehingga terbentuk tiga rangkaian percobaan



·         Menutup rangkaian I dengan plastik transparasi biru tua, rangkaian percobaan II dengan plastik transparasi merah, dan rangkaian percobaan III dengan plastik transparasi bening.

·         Meletakkan ketiga rangkaian percobaan tersebut di tempat yang terkena sinar matahari.

·         Mengamati banyak gelembung yang dihasilkan oleh Hydrilla selama 15 menit dan mengukur panjang kolom udara yang terbentuk di ujung tabung reaksi.

 

 

 

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Tabel 4.1.1 banyak gelembung dan panjang kolom udara yang dihasilkan pada ke 3 percobaan.

Percobaan ke

Warna plastik

Jumlah gelembung

Panjang kolom udara (cm)

I

Biru

22

3

II

Merah

60

1

III

Bening

65

0,5

 


4.2 Analisis Hasil Penelitian

·         Percobaan I

Pada percobaan I menggunakan plastik berwarna biru dan menghasilkan 22 gelembung serta panjang kolom udara 3 cm setelah diletakkan 15 menit di bawah sinar matahari. Gelembung yang dihasilkan menandakan adanya oksigen yang dihasilkan dari peristiwa fotosintesis tanaman Hydrilla.

·         Percobaan II

Pada percobaan II menggunakan plastik berwarna merah dan menghasilkan 60 gelembung serta panjang kolom udara 1 cm setelah diletakkan 15 menit di bawah sinar matahari. Gelembung yang dihasilkan menandakan adanya oksigen yang dihasilkan dari peristiwa fotosintesis tanaman Hydrilla.

·         Percobaan III

Pada percobaan III menggunakan plastik bening dan menghasilkan 65 gelembung serta panjang kolom udara 0,5 cm setelah diletakkan 15 menit di bawah sinar matahari. Gelembung yang dihasilkan menandakan adanya oksigen yang dihasilkan dari peristiwa fotosintesis tanaman Hydrilla.

Pada percobaan fotosintesis ini yaitu dengan menggunakan ganggang (Hidrylla Verticillata) memperoleh hasil bahwa oksigen dihasilkan pada ujung ganggang yang dimasukan kedalam air dan disimpan di ruangan yang terkena cahaya matahari secara langsung, pada proses ini oksigen yang dihasilkan sangat banyak dan sangat cepat mengeluarkan gelembungnya (oksigen). ketika mencoba dengan menutupi keliling gelas kimia dengan plastik berwarna biru dan merah menghasilkan gelembung lebih sedikit dari pada percobaan yang menggunakan plastik bening, kecepatannya juga berbeda, pada percobaan dengan plastik merah dan biru kecepatannya lebih lambat mengeluarkan gelembung dibandingkan dengan percobaan yang dilakukan dengan plastik bening. Jadi dapat disimpulkan bahwa dari plastik warna merah, biru dan bening yang paling cepat mengeluarkan dan banyak menghasilkan oksigen adalah plastik bening. Tetapi suhu juga mempengaruhi banyaknya oksigen yang dihasilkan, semakin panas suhu maka semakin banyak gelembung udara yang dihasilkan.

 

4.3 Pembahasan

·         Oksigen Merupakan Hasil dari Proses Fotosintesis

Dua produk utama dari proses fotosintesis adalah glukosa dan oksigen. Air yang diserap oleh tanaman diubah menjadi hidrogen dan oksigen dengan menggunakan energi yang berasal dari matahari. Sementara oksigen dilepaskan di atmosfer melalui stomata sebagai bi-produk, hidrogen digunakan oleh tanaman untuk menyiapkan makanan mereka sendiri. Di sisi lain, glukosa diproduksi dan disimpan dalam struktur molekul kompleks dari sel tanaman. Tindakan yang sama sebagai sumber energi bagi organisme hidup, dan dipindahkan dari satu organisme ke organisme lain sebagai bagian dari rantai transfer energi makanan.  Dari semua produk ini, hidrogen adalah yang paling bermanfaat bagi tanaman seperti yang digunakan oleh mereka untuk mempersiapkan makanan mereka sendiri.

Demikian pula, oksigen yang dirilis sebagai bi-produk dari proses ini, adalah yang paling bermanfaat bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Sementara oksigen diperlukan untuk proses respirasi, glukosa memainkan peran penting dalam diet, dan yang menjelaskan mengapa fotosintesis penting bagi semua jenis makhluk hidup di planet ini - termasuk manusia.

Pada percobaan yang telah kami lakukan terbukti bahwa dalam proses fotosintesis menghasilkan oksigen. Hal itu dibuktikan dengan adanya gelembung-gelembung udara yang dihasilkan oleh tanaman Hydrilla.

·           Panjang Gelombang Cahaya Mempengaruhi Terhadap Pembentukan Oksigen
Fotosintesis adalah proses pembentukan karbohidrat dan oksigen (O2) dengan bantuan

cahaya matahari. Hanya panjang gelombang cahaya matahari tertentu yang dapat diserap oleh pigmen yang berada di daun. Semakin tinggi panjang gelombang, semakin banyak pula gelembungnya bgitu juga sebaliknya. Gelembung tersebut ialah oksigen yang merupakan

4.4 Diskusi

·         Ketiga Percobaan Menghasilkan Gelembung-gelembung Udara

Pada ketiga percobaan tersebut, semuanya menghasilkan Gelembung-gelembung Udara. Tetapi jumlah gelembungnya tidak sama, karena dalam percobaan tersebut menggunakan plastik dengan warna yang berbeda.

·         Percobaan yang Paling Banyak Menghasilkan Gelembung Udara

Percobaan ketiga yang paling banyak menghasilkan gelembung udara yaitu ketika rangkaian percobaan tersebut ditutup dengan plastik bening. Hal tersebut dikarenakan saat kita menggunakan plastik bening, cahaya yang diserap lebih banyak, sehingga gelembung udara yang dihasilkan juga banyak pula.

                                                                          

 

 

 

 

 

BAB V

PENUTUP

 

5.1 Simpulan

·         Fotosintesis adalah suatu proses metabolisme dalam tanaman untuk membentuk karbohidrat dengan memakai karbondioksida (CO2) dari udara dan air (H2O) dari dalam tanah dengan bantuan cahaya matahari dan klorofil  yang menghasilkan karbohidrat dan oksigen.

·         Terbukti bahwa dalam proses fotosintesis menghasilkan gas oksigen. Ini ditunjukan dengan dihasilkannya banyak gelembung udara dari fotosintesis.

·         Faktor intensitas cahaya yang terang (cukup/optimal) akan membuat proses fotosintesis menjadi cepat tetapi bila cahaya yang tersedia sedikit, proses fotosintesis menjadi lambat.

·         Warna yang memiliki panjang gelombang pendek sangat cepat mempengaruhi laju fotosintesis sehingga menghasilkan banyak gelembung gas;

·         Hydrilla verticillata digunakan sebagai objek pengamatan karena tumbuhan ini adalah tumbuhan air yang berhubungan langsung dengan air

·         Pada reaksi terang, jumlah gelembung yang dihasilkan lebih banyak daripada reaksi gelap. Hal ini dikarenakan reaksi yang terang berhubungan langsung dengan sinar matahari sehingga jumlah gelembung (O2) lebih banyak dihasilkan. 

·         Fotosintesis melibatkan sinar matahari untuk memperoleh hasil yang sempurna

·         Suhu, intensitas cahaya, dan kadar karbon dioksida yang tersedia berpengaruh terhadap pembentukan oksigen dalam  proses fotosintesis.

 

5.2 Saran        

·         Sebaiknya bahan-bahan yang akan digunakan disediakan terlebih dahulu sebelum praktikum, agar praktikum dapat berjalan dengan lancar.

·         Lebih teliti dalam mengamati gelembung udara yang dihasilkan dari proses fotosintesis

·         Disaat rangkaian percobaan ditutup plastik hendaknya ditutup dengan sebaik-baiknya, agar hasil yang diperoleh tidak berlawanan dengan hasil yang diharapkan.


 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Arhan. 2009. Laporan Pratikum Fotosintesis. http://smartbekantan.blogspot.com/. Diakses

pada tanggal 27 Oktober 2013, pukul 13.40 wib.

Campbell dan Reece. 2002. Biologi Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta : Erlangga.

Darmawan dan Baharsjah.1983. Pengantar Fisiologi Tumbuhan . Jakarta : Gramedia.

Dwijoseputro, D. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid 2. Jakarta : Gramedia.

Kimball, John. W. 1992. Biologi Umum. Jakarta : Erlangga.

Sugiharo, Bowo. 2007. Biologi untuk SMA/MA kelas XII. Surakarta : Sindhunata.

Syamsuri, Istamar. Dkk. 2003. Biologi 2000. Jakarta : Erlangga.

http://amalilmukita.blogspot.com/p/contoh-laporan-praktikum-biologi.html

 


No comments:

Ads